Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa rata-rata kasus Covid-19 di luar Jawa dan Bali meningkat, kecuali Maluku. Pemerintah disebutnya terus memantau terutama untuk peningkatan kasus hingga tiga pekan ke depan.
Airlangga mengatakan kenaikan terjadi sekitar 1,18 persen. Meski begitu ia menekankan proporsi kenaikan kasus luar Jawa dan Bali mencapai 23 persen dari kasus aktif nasional atau sekitar 124.314 dari 536.358 kasus aktif.
"Pemerintah terus memantau dan menyiapkan langkah karena ini dalam dua tiga minggu ke depan yang perlu diantisipasi," kata Airlangga dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (21/2/2022).
Kemudian, Airlangga juga mengungkapkan adanya angka bed occupancy ratio (BOR) yang tinggi atau di atas 10 ribu.
Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Sebut Lonjakan Covid-19 Mulai Meluas ke Luar Jawa-Bali
Kondisi tersebut terjadi di Sumatera Utara yang angka BOR-nya mencapai 31 persen dengan konversi 19 persen, kemudian BOR di Sulawesi Utara 30 persen dengan konversi 16 persen, dan BOR Kalimantan Timur 29 persen dengan konversi 23 persen.
Meski begitu, ia mengklaim kalau keterisian rumah sakit di seluruh Jawa dan Bali masih terkendali.
"Secara nasional 38 persen namun di luar Jawa Bali kurang dari 30 persen kecuali Sumsel, Sulteng, Bengkulu, Lampung, Kalsel dan Sumut yang antara 35 sampai dengan 31 persen yang tinggi di Sumsel 46 persen," ungkapnya.