Perajin Mogok Produksi karena Harga Kedelai Mahal, Pedagang Warteg di Cakung Ikut Kena Imbas Sepi Pembeli

Senin, 21 Februari 2022 | 16:05 WIB
Perajin Mogok Produksi karena Harga Kedelai Mahal, Pedagang Warteg di Cakung Ikut Kena Imbas Sepi Pembeli
Penampakan Warteg Rizna Jaya, Cakung, Jakarta Timur. (Suara.com/Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sulastri (50), terpaksa tidak menyajikan olahan makanan berbahan dasar tempe pada hari ini, Senin (21/2/2021) hari ini. Pemilik Warteg Rizna Jaya, Cakung, Jakarta Timur itu pada pagi tadi tidak mendapatkan tempe di pasar tradisional yang menjadi tempat belanjanya sehari-hari.

"Tadi enggak ada nyari di pasar, enggak ada. Enggak ada orang jualan tempe," ucap Sulastri saat dijumpai di lokasi.

Dia melanjutkan, sempat ada pelanggan yang memesan olahan makanan seperti tempe goreng hingga orek tempe. Atas hal itu, Sulastri terpaksa memberikan pemahaman bahwa dia tidak mendapatkan tempe mentah sehingga tidak bisa menyajikan menu yang diminta tersebut.

"Ada tadi pelanggan yang cari menu tempe, tapi sudah tahu kali orang-orang itu. Sudah tahu orang tempe dan tahu lagi pada mogok. Pokoknya aku tadi nengokin saja, karena enggak ada," sambungnya.

Baca Juga: Harga Kedelai Tinggi, Perajin Tahu di Cianjur Tak Punya Pilihan Selain Naikkan Harga Jual

Setiap hari, Sulastri biasa membeli tempe mentah sebanyak empat balok. Dua balok tempe biasanya diolah menjadi masakan orek dan sisanya akan digoreng dengan dicampur tepung.

Satu balok tempe mentah, kata Sulastri, bisa diboyong dengan kocek Rp 6 ribu. Terhadap kelangkaan tempe tersebut, untuk sementara dirinya terpaksa tidak membuat olahan seperti orek hingga tempe goreng.

"Kalau saya biasanya beli tempe tuh empat yang satunya enam ribu. Dua buat orek, dua buat tempe goreng, kadang ada yang buat tempe goreng tepung. Sampai sekarang harganya masih segitu, tapi enggak tahu kalau hari ini,  kalau selanjutnya gak tahu berapa," tutup dia.

Mogok Produksi

Ketua Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Kopti) Jakarta Pusat, Khairun, mengatakan aksi mogok produksi dilakukan serentak oleh seluruh perajin tahu tempe di Jabodetabek.

Baca Juga: Terpaksa Beroperasi, Begini Siasat Perajin Tahu di Purwokerto Hadapi Harga Kedelai Tinggi

"Semua produsen di Jabodetabek udah tutup karena kalau tidak ditutup akan di-'sweeping' oleh teman-teman kita juga, karena ini serentak dilakukan," kata Khairun.

Khairun menjelaskan bahwa aksi ini terpaksa dilakukan agar pemerintah yakni Kementerian Perdagangan dapat melakukan intervensi atas tingginya harga kedelai impor yang saat ini mencapai Rp12.000 per kg di tingkat perajin. Padahal, harga kedelai impor normalnya berkisar Rp 9.500 sampai Rp 10.000 per kg.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI