Soroti Baliho Wajah Firli Bahuri, Novel Baswedan: Jika Budaya Organisasi Sudah Rusak, Bagaimana Mau Memberantas Korupsi?

Senin, 21 Februari 2022 | 14:11 WIB
Soroti Baliho Wajah Firli Bahuri, Novel Baswedan: Jika Budaya Organisasi Sudah Rusak, Bagaimana Mau Memberantas Korupsi?
Baliho bergambar wajah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri terpasang di pinggir jalan. Baliho itu bertuliskan slogan yang menyatakan pemberantasan tindak pidana korupsi.Soroti Baliho Wajah Firli Bahuri, Novel Baswedan: Jika Budaya Organisasi Sudah Rusak, Bagaimana Mau Memberantas Korupsi? [Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri kembali menuai kontroversi. Setelah soal mars KPK ciptaan istrinya, Ardina Safitri, Firli  lagi-lagi menjadi sorotan publik setelah beredar foto baliho berslogan 'pemberantasan korupsi' yang menampilkan wajahnya di media sosial.

Menanggapi itu, Mantan penyidik senior KPK, Novel Baswedan menyebut jika hal kontroversi yang dibuat Firli bisa merusak budaya organisasi di KPK yang selama ini dibangun. 

“Saya khawatir ini upaya untuk merusak budaya organisasi di KPK, Kalau budaya organisasi sudah rusak, bagaimana mau memberantas korupsi dengan baik?” kata Novel kepada Suara.com saat dihubungi, Senin (21/2/2022). 

Kata Novel, KPK memiliki budaya yang dijadikan panduan dalam melakukan kerja-kerjanya memberantas korupsi. 

Baca Juga: Soal Baliho 'Pemberantasan Korupsi' Bergambar Muka Ketua KPK Firli Bahuri, Benny Harman: Bagus Toh, Ada Yang Terganggu?

“Tentu budaya organisasinya adalah integritas, kejujuran, profesional (guna) menghindari konflik kepentingan dan sebagainya,” ujarnya.

Novel Baswedan dalam wawancara ekslusif dengan Suara.com bertema G30S/TWK: Operasi "Membunuh" KPK. (Suara.con/Angga)
Novel Baswedan dalam wawancara ekslusif dengan Suara.com bertema G30S/TWK: Operasi "Membunuh" KPK. (Suara.con/Angga)

Lanjutnya, perusakan budaya kerja di KPK itu akan berpengaruh terhadap insan-insan di lembaga antikorupsi. 

“Maka pelaksana tugasnya bermasalah, juga akan mempengaruhi perilaku insan yang bertugas di dalamnya, penegakan etik juga akan bermasalah,” kata Novel. 

“Sehingga akan banyak membuat kinerja yang tidak efektif,” imbuhnya. 

Novel pun mengungkapkan perusakan budaya KPK sama saja dengan menghancurkan bagian dasarnya.

Baca Juga: KPK Panggil Pejabat Kejaksaan Terkait Kasus Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi

“Merusak budaya organisasi merupakan pelemahan/penghancuran KPK yang sangat mendasar,” tegasnya. 

Untuk diketahui, jagat media sosial Twitter digegerkan dengan beredarnya foto baliho yang memajang wajah Firli Bahuri. Di dalamnya, dituliskan pesan antikorupsi, ‘Siapa Saja Yang Korupsi Kita Tangkap.’

Belakangan, lewat akun Twitter pribadinya, @filribahuri membantah baliho tersebut dibuat olehnya. 

“Terima kasih kirimannya sahabat, terus terang saya tidak tahu siapa dan di mana itu di pasang. Masyarakat yg banyak aspirasinya banyak. Jika itu dimaksudkan untuk mendukung kerja KPK sy  mengucapkan terima kasi. KPK adalah penegak hukum yang independent. Salam Anti Korupsi,” tulisnya pada Sabtu (19/2/2022) seperti dikutip Suara.com. 


   

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI