Menuju 2024, Muhaimin Iskandar: Kalau Nggak Ada Geliat Kenaikan, Ya Saya Malu Sama Pak Jokowi

Siswanto Suara.Com
Senin, 21 Februari 2022 | 11:36 WIB
Menuju 2024, Muhaimin Iskandar: Kalau Nggak Ada Geliat Kenaikan, Ya Saya Malu Sama Pak Jokowi
Muhaimin Iskandar. (foto: dok)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sama seperti yang dilakukan oleh sejumlah tokoh, Muhaimin Iskandar juga melakukan safari politik ke daerah-daerah untuk meningkatkan elektabilitas menjelang pemilu presiden dan wakil presiden 2024.

Kubu Muhaimin menilai sejauh ini respons masyarakat di Jawa Timur dan Jawa Tengah terhadap ketua umum PKB cukup bagus.

Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat merupakan lumbung suara penentu di pemilu.

Sedangkan untuk menarik dukungan dari masyarakat Jawa Barat, diakui Bendahara Dewan Pimpinan Pusat PKB Nur Yasin, "perlu perjuangan berat karena Jawa Barat adalah basis partai lain."

Baca Juga: RI Negara Maritim, Gus Muhaimin Dorong Pemerintah Optimalkan SDM Kelautan

Tetapi Nur Yasin optimitistis, berkat dukungan tokoh-tokoh muda di provinsi itu, Muhaimin akan semakin diterima masyarakat Jawa Barat. Dia menyebut, "belakangan ini PKB sudah mulai menggeliat di sana."

PKB tak ingin mengulangi hasil pemilu 2019. Mereka bertekad untuk mendapatkan jumlah suara lebih banyak.  

“Kami tentu siap untuk memenangkan Gus Muhaimin. Tentu kami harus buktikan bukan hanya siap di mulut, tapi juga siap bekerja,” kata Nur Yasin.

Gerakan dukungan kultural

Menggerakkan dukungan kulturan kyai kampung menjadi salah satu strategi PKB untuk mendulang suara.

Baca Juga: Muhaimin Ngaku Bolak Balik Ditanya Jokowi Soal Rencananya Nyapres Di 2024: Kalau Tak Ada Geliat Kenaikan Saya Malu

Kyai kampung merupakan istilah untuk guru mengaji di masjid dan musala.

“Bagi saya para guru ngaji ini, ibarat dalam manajemen, adalah manajer level pertama di masyarakat yang berhadapan dengan rakyat. Dia harus kita sentuh. Jangan hanya direktur-direkturnya. Kalau para kyai ini kan ibarat direktur di NU,” kata Nur Yasin.

Nur Yasin menambahkan PKB akan menawarkan visi dan misi yang mengedepankan budaya NU untuk meningkatkan pendidikan dan bidang usaha di masyarakat.

“Ini bentuk konsekuensi dari garis perjuangan kami,” katanya.

Bagaimana dengan pernyataan Pengurus Besar NU yang meminta struktur organisasi tak hanya condong ke satu partai? “Itu kan politik, yang punya suara kan anda, bukan mereka,” kata Nur yasin.

Dipantau Jokowi

Presiden Joko Widodo rupanya mengikuti pergerakan politik Muhaimin.

Dalam beberapakali pertemuan dengan Jokowi, Muhaimin mengaku ditanya mengenai bagaimana perkembangan safari politik yang selama ini dilakukan.

”Saya terus, bolak balik ditanya sama Pak Presiden, Pak Jokowi, bolak balik ditanya gimana perkembangan? Perkembangan lapangan bagaimana?" kata Muhaimin, Minggu (20/2/2022).

"Saya bilang, ’good’ gitu saja. Buktinya apa? Datang sendiri ke Jember, lihat sendiri ke Malang, lihat Sidoarjo, lihat Surabaya.”

"Tampaknya Pak Jokowi memonitor terus perkembangan (dukungan masyarakat). Jadi kalau nggak ada geliat kenaikan, ya saya malu sama Pak Jokowi, ini buktinya (dukungan) mana,” kata Muhaimin.

Muhaimin meyakini semakin banyak masyarakat yang akan mendukungnya.

Muhaimin mengaku tidak menyangka akan mendapatkan respons positif dari masyarakat, terutama dari kalangan Nahdlatul Ulama.

"Saya tidak menyangka respons dan semangat kader-kader NU, kader muda di seluruh Jawa Timur, dan berbagai kabupaten dan provinsi di Indonesia sangat tinggi, terutama kaum muda yang menginginkan ada kader NU bisa memimpin negeri ini. Saya sangat terkejut karena ternyata motivasinya sangat tinggi, harapannya sangat kuat,” kata Muhaimin. [Rangkuman laporan Suara.com]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI