Tuding Rusia Tambah Pasukan Di Perbatasan Ukraina, AS Serukan Alarm Waspada

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 21 Februari 2022 | 11:03 WIB
Tuding Rusia Tambah Pasukan Di Perbatasan Ukraina, AS Serukan Alarm Waspada
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken saat masih menjabat Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS, berbicara di Gedung Putih di Washington, Senin (9/9/2013). ANTARA/REUTERS/Kevin Lamarque/am.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia mengerahkan pasukan tambahan ke perbatasan Ukraina meski ada pengumuman penarikan sebagian militer dari Moskow.

Menyadur laman kantor berita Anadolu, Senin (21/2/2022), berbicara di Konferensi Keamanan Munich, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan tidak ada tanda-tanda penarikan pasukan Rusia.

"Sebaliknya, kami melihat pasukan tambahan pergi ke perbatasan, termasuk pasukan terdepan, yang akan menjadi bagian dari setiap agresi," kata Blinken pekan lalu.

"Jadi, kita harus diberitahu tentang itu, kita harus sangat waspada," tambah dia.

Menlu Amerika itu menegaskan kembali bahwa negara-negara Barat bersedia mencari solusi diplomatik, tetapi juga siap untuk menanggapi dengan sanksi jika Rusia melancarkan serangan militer ke Ukraina.

"Bahkan saat kami melakukan segala yang kami bisa untuk memperjelas bahwa ada jalur diplomatik, bahwa perbedaan harus diselesaikan melalui dialog, melalui diplomasi, kami sangat prihatin bahwa ini bukan jalan yang telah ditempuh Rusia," kata Blinken.

“Dia juga menggarisbawahi persatuan antara AS, mitra Eropa, dan sekutu NATO untuk melawan ancaman dan potensi agresi Rusia.

“Satu-satunya sumber kekuatan terbesar yang kita miliki dalam menghadapi tantangan ini adalah solidaritas. Saya pikir Presiden (Rusia) Putin sedikit terkejut dengan solidaritas itu, dengan cara NATO bersatu, Uni Eropa telah bersama-sama," tutur dia.

Blinken berencana untuk berkoordinasi dengan sekutu Barat untuk terus mendesak Rusia agar mengurangi ketegangan dan mencari solusi diplomatik untuk konflik tersebut, menurut Kementerian Luar Negeri Jerman.

Baca Juga: Perang Di Eropa Bisa Saja Terjadi, Rusia Perpanjang Masa Latihan Militer Di Perbatasan Ukraina

Rusia sebelumnya mengumumkan bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam konferensi tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI