Polda Maluku Akui Kesulitan Ungkap Pelaku Penembakan Misterius Saat Kerusuhan Di Pulau Haruku

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 20 Februari 2022 | 08:14 WIB
Polda Maluku Akui Kesulitan Ungkap Pelaku Penembakan Misterius Saat Kerusuhan Di Pulau Haruku
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M. Roem Ohoirat. ANTARA/dokumen
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabid Humas Kepolisian Daerah (Polda) Maluku mengaku mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pelaku penembakan misterius di tengah Hutan Negeri Hulaliu dan pelaku penganiayaan dalam konflik Kariuw-Ori Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.

“Kesulitan utama adalah korban tidak divisum dan diautopsi. Itu kesulitan kita untuk mengetahui dari senjata apa dan jenis peluru itu. Makanya kita agak kesulitan untuk itu,” kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol M. Roem Ohoirat di Ambon, Sabtu (19/2/2022).

Ia mengatakan, korban tidak divisum karena tidak diizinkan oleh pihak keluarganya.

Sementara itu, terkait kasus penganiayaan dalam konflik Ori-Kariuw pun, masih sulit untuk menetapkan tersangka. Pasalnya korban dari penganiayaan itu sendiri sampai sekarang tidak mau diambil keterangan.

Baca Juga: Polisi Tembak Mati Warga di Gunung Botak, Brimob Maluku Brigadir Andre jadi Beking Tambang Emas Ilegal?

“Sampai sekarang kami masih mengalami kesulitan, karena korban tidak mau beri keterangan. Dipanggil berulang kali, bahkan polisi sudah mendatangi korban pun tetap tidak mau. Itu kesulitan polisi,” tambahnya.

Menurutnya, semua itu butuh proses yang panjang, dan perlu adanya kerja sama dari masyarakat atau yang bersangkutan untuk dapat memberi keterangan agar mudah untuk polisi melakukan penangkapan terhadap pelaku.

“Saya harap, masyarakat juga dapat membantu, demi kelancaran proses penangkapan ini,” ucapnya.

Sebelumnya terjadi Konflik antarwarga desa Kariuw dan Ori-Pelauw, di Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, akibat kesalahpahaman yang diduga karena persoalan tapal batas dari kedua desa tersebut.

Dampak kejadian itu menyebabkan sebanyak 739warga Kariuw mengungsi ke desa Aboru, pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah. Sedangkan, rumah rusak sebanyak 211 unit terdiri dari 183 unit rusak berat dan 28 rusak sedang. Kendaraan bermotor yang rusak, terdapat 19 unit milik warga, tiga unit motor dinas Polri, satu unit motor dinas TNI dan sembilan unit mobil.

Baca Juga: Huru-hara di Timur Indonesia, Menko Polhukam Mahfud MD Tegaskan Tidak Ada Unsur Konflik SARA di Baliknya

Pasca konflik tersebut, saat ini kondisi keamanan di kedua desa tersebut yakni Kariuw dan Ori sudah aman. Sejauh ini, pasukan gabungan Polri dan TNI tetap menjaga keadaan di sana.

Selain itu, sebelumnya juga terjadi penembakan misterius di tengah hutan Negeri Hulaliu, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, yang mengakibatkan dua orang tewas

Hingga sekarang, pelaku penembakan belum ditemukan. Meskipun begitu, kondisi di sana sudah semakin kondusif.

Aparat TNI dan Polri terus melakukan patroli gabungan baik menyisir wilayah hutan maupun perairan laut. Patroli tersebut bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat setempat. (Sumber: Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI