Cuaca Ekstrem Tingkatkan Kemungkinan Bencana, Mensos Minta Masyarakat dan Semua Pihak Waspada

Sabtu, 19 Februari 2022 | 17:20 WIB
Cuaca Ekstrem Tingkatkan Kemungkinan Bencana, Mensos Minta Masyarakat dan Semua Pihak Waspada
Salah seorang warga penerima bantuan. (Dok: Kemensos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cuaca ekstrem akhir-akhir ini membuat intensitas bencana kemungkinan meningkat. Menanggapi fenomena ini, Menteri Sosial Tri Rismaharini minta semua pihak meningkatan kewaspadaan, terutama kepada kelompok rentan, yaitu (lansia, penyandang disabilitas, atau balita/ibu hamil.

“Di setiap rumah kelompok rentan bisa diberikan tanda. Nanti bila bencana datang, Tagana (Taruna Siaga Bencana) dan instansi penanganan bencana lainnya bisa memberikan prioritas penanganan terhadap mereka,” kata Mensos, dalam kunjungannya ke lokasi banjir di Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (18/2/2022).

Mensos dan rombongan bergerak ke Sukabumi, setelah sebelumnya mengecek lokasi bencana di kawasan Vila Nusa Indah di Cileungsi, Kabupaten Bogor. Tiba di lokasi banjir dan longsor, di Kelurahan Jayaraksa malam hari, Mensos  yang didampingi Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, Kapolresta dan Dandim Kota Sukabumi langsung menyusuri gang sempit dan mengecek saluran air yang jebol karena luapan air.

Dalam kesempatan tersebut, Risma juga mengecek Posko Kesehatan dan operasional dapur umum yang didirikan Tagana. Mensos menyapa dan berbincang dengan personel Tagana.

Baca Juga: Mensos Risma Kecam Pelaku Kekerasan Seksual di Sidoarjo, Minta Hukuman Berat untuk Predator Anak

“Terus semangat ya,” kata Mensos.

Di hadapan wali Kota dan jajaran, Mensos menekankan pentingnya kesiagaan dan koordinasi yang baik dari unsur penanganan bencana di daerah. Hal ini bisa dilakukan dengan mengenali karakter wilayah masing-masing daerah.

Misalnya di daerah dengan tingkat kemiringan tertentu akan berisiko bencana, terutama pada saat musim hujan seperti sekarang.

“Kondisi di sini hampir sama dengan di Vila Nusa Indah. Daerahnya terletak di kemiringan. Kondisi seperti ini memerlukan langkah antipasi karena potensi bencana lebih besar,” katanya.

Mensos minta warga yang tinggal di kawasan rawan bencana seperti di perbukitan, lereng tebing, dan kawasan dengan kemiringan tertentu meningkatkan kewaspadaan di saat intensitas hujan meningkat, misalnya dengan menyiapkan shelter sementara.

Baca Juga: Dana Bansos di Lampung Masih Tertahan di Bank, Mensos Risma Kesal

“Saya minta ada edukasi terhadap masyarakat di wilayah rawan bencana. Kalau intensitas hujan meningkat seperti saat ini, mereka bisa menempati tenda atau shelter sementara yang memang sudah disiapkan. Nanti kalau bisa dipastikan ancaman bencana sudah menurun, bisa kembali ke rumah,” kata Mensos.

Selama warga menempati tenda atau shelter sementara, tentu saja diberikan dukungan berupa bantuan logistik dan kebutuhan hidup lainnya. Dengan cara seperti ini, diharapkan bisa mengurangi kerugian akibat materi, terutama korban jiwa.

Dalam kesempatan tersebut, Mensos menyerahkan secara simbolik bantuan untuk korban banjir Kota Sukabumi sebesar Rp460.666.600. Jenis bantuan berupa bantuan logistik dan santunan ahli waris seorang korban meninggal dunia.

Bencana banjir dan longsor yang terjadi di Kelurahan Jayaraksa, Kamis (17/2/2022), mengakibatkan seorang warga meninggal dunia. Intensitas hujan yang tinggi membuat Sungai Cisuda meluap dan menerjang sejumlah kawasan sekitarnya.

Bantuan logistik berupa makanan siap saji 900 paket, makanan anak 420 paket, lauk pauk siap saji 1.000 paket, kids ware 200 paket, pakaian dewasa 200 paket, dan tenda gulung 100 lembar. Bantuan lainnya adalah selimut 200 lembar, kasur 100 unit, velbed 10 unit, matras 100 paket, air minum kemasan 30 dus dan popok bayi 100 paket.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI