Suara.com - Apakah kalian tahu puasa Qadha adalah puasa bayar hutang? Tentu untuk Muslim yang pernah menjalankannya akan tahu apa itu puasa Qadha.
Selain itu sebutan lain puasa Qadha adalah puasa pengganti untuk puasa wajib bulan Ramadhan. Puasa Ramadhan merupakan puasa yang hukumnya wajib bagi seluruh umat muslim yang baligh.
Artinya bagi siapa yang tidak mengerjakan ibadah tersebut, maka akan mendapatkan dosa. Jika seseorang berhalangan untuk mengerjakan ibadah puasa Ramadhan, maka dapat menggantinya dengan.
Puasa Qadha adalah puasa yang dilaksanakan untuk membayar hutang puasa yang dilaksanakan pada bulan Ramadhan. Puasa Qadha berlaku bagi orang yang sanggup berpuasa namun puasanya terhambat karena halangan atau uzur yang dialami pada saat bulan Ramadhan.
Puasa Qadha dapat dilakukan di luar bulan Ramadhan yang biasanya dilaksanakan pada bulan Syawal hingga sebelum bulan Ramadhan berikutnya. Berikut ini informasi lengkap mengenai puasa Qadha untuk membayar hutang puasa Ramadhan.
Bacaan Niat Puasa Qadha
Berikut ini adalah bacaan latin niat puasa Qadha yang dapat dibaca sebelum melakukan puasa Qadha mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
“Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’I fardhi syahri Ramadhana lillahi ta‘ala.”
Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
Baca Juga: Niat Puasa Bayar Utang Bulan Ramadan dan Penjelasannya
Bacaan Niat Buka Puasa Qadha
Berikut ini adalah bacaan buka puasa yang dapat dibaca saat membatalkan puasa saat matahari terbenam atau saat gema adzan Maghrib berkumandang.
“Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah-ed.”
Artinya: “Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki.”
Puasa Qadha dilaksanakan untuk mengganti puasa Ramadhan. Jika hari puasa ditinggalkan secara berurutan, maka puasa Qadha dapat dilaksanakan secara berurutan pula. Pendapat ini menyatakan bahwa puasa Qadha adalah mengganti puasa Ramadhan yang ditinggalkan, sehingga wajib untuk dilakukan secara berurutan agar sepadan.
Namun di sisi lain, puasa Qadha tidak harus dilakukan secara berurutan. Hal ini dikuatkan melalui pernyataan bahwa puasa Qadha wajib dilaksanakan sesuai dengan jumlah hari yang ditinggalkan.
Dalam hadist, Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa puasa Qadha boleh dilakukan secara terpisah dan tidak berurutan. Dari Ibnu Umar Rasulullah SAW bersabda: "Qadha puasa Ramadhan itu jika ia berkehendak maka boleh melakukannya secara terpisah. Dan, jika ia berkehendak maka ia boleh juga melakukan secara berurutan." (HR. Daruquthni).
Puasa Qadha dapat dilaksanakan pada bulan Syawal hingga menjelang bulan Ramadhan. Namun banyak pendapat mengatakan bahwa puasa Qadha lebih baik dilakukan sesegera mungkin.
Demikian informasi mengenai puasa Qadha adalah puasa pengganti puasa Ramadhan yang wajib untuk dipahami oleh setiap muslim. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat