Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat agar tidak terlalu terpaku pada varian Omicron sebab varian Delta masih mendominasi penularan corona di Indonesia.
Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander K Ginting, mengatakan masyarakat tidak perlu ambil pusing memikirkan varian apa yang menjangkitinya, karena pencegahan dan penanganan virusnya tetap sama.
"Jadi artinya masih ada Delta yang bersirkulasi di masyarakat di samping Omicron. Oleh karena itu sebenarnya masyarakat enggak perlu diajak berpolemik, Apakah dia omicron apakah Delta dan enggak perlu pergi ke rumah sakit atau ke laboratorium untuk bertanya apakah saya ini delta atau Omicron," kata Alexander dalam diskusi virtual, Jumat (18/2/2022).
Dia menjelaskan pemeriksaan varian adalah pemeriksaan lanjutan setelah tes PCR yang dilakukan pemerintah untuk kepentingan epidemiologi atau pemetaan varian baru saja.
Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Omicron di Wilayah Perbatasan, Pamtas RI-Malaysia Lakukan Sweeping
"Itu adalah kepentingan kepentingan para klinisi, praktisi kesehatan kepentingan para pengambil kebijakan. Jadi sebenarnya tidak perlu ini di sampaikan bertubi-tubi di masyarakat, jadi apapun variannya itu Covid-19," ucapnya.
Diketahui, kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 63.956 orang pada Kamis (17/2/2022), sehingga total kasus positif Covid-19 mencapai 5.030.002 orang.
Dari jumlah itu, ada tambahan 206 orang yang meninggal sehingga total menjadi 145.828 jiwa meninggal dunia.
Kemudian, ada tambahan 39.072 orang yang sembuh sehingga total menjadi 4.414.306 orang lainnya dinyatakan sembuh.
Sementara kasus aktif atau orang yang masih dirawat naik 24.678 menjadi 469.868 orang, dengan jumlah suspek mencapai 41.237 orang.
Baca Juga: Catat! Studi Ungkap 13 Gejala Omicron pada Orang yang Telah Divaksin Covid-19 Lengkap