Blak-Blakan soal Hubungan PKB-NU, Cak Imin: Gus Yaqut Bilang NU Tidak Boleh Jadi Alat Politik

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Jum'at, 18 Februari 2022 | 12:48 WIB
Blak-Blakan soal Hubungan PKB-NU, Cak Imin: Gus Yaqut Bilang NU Tidak Boleh Jadi Alat Politik
Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar. (Dok: DPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menegaskan, hubungan partainya dengan Nahdlatul Ulama saat ini baik-baik saja.

"NU oke-oke ajalah dengan PKB," kata Cak Imin dalam konferensi pers di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (16/2/2022).

Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, ia menyatakan, pihaknya akan mengusulkan NU dan Muhammadiyah untuk menjadi penerima hadiah nobel perdamaian. 

Dalam forum tersebut, Cak Imin mendapatkan pertanyaan terkait apakah inisiasi tersebut merupakan strategi politik balas budi supaya dirinya dapat kembali merapat kepada NU. Cak Imin pun menampik tudingan tersebut. 

Baca Juga: Saksi Sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama, Gedung PCNU Surabaya Dijadikan Museum

"Soal apakah ada hubungannya (dengan politik balas budi) sama sekali sama sekali enggak ada. Makanya saya pakai di DPR bukan saya konferensi pers di DPP PKB atau acara-acara partai. Ini resmi saya sebagai wakil ketua DPR yang punya hubungan langsung nanti sebagai parlemen," katanya. 

Muhaimin juga menjelaskan, jika ada yang menyebut bahwa PKB dan PBNU memiliki masalah sejak PBNU dipimpin oleh KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, maka hal tersebut dipastikan tidak benar. 

"Itu salah informasi saja kalau ada yang mengira seperti itu, sampai saat ini PBNU dan PKB baik-baik saja," tuturnya. 

Lebih lanjut, ia juga menjelaskan terkait pernyataan Gus Yaqut yang kemungkinan disalah pahami oleh masyarakat. 

Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar. (Dok: DPR)
Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar. (Dok: DPR)

"Itu salah baca informasinya. Salah memahami statement saja. Kan Gus Yaqut bilang NU tidak boleh jadi alat politik. Memang NU enggak pernah menjadi alat politik, tapi kalau PKB lahir dari NU itu benar," kata Cak Imin. 

Baca Juga: Capres 2024, Yahya Staquf: dari PBNU Jangan Sampai Ada yang Maju Sebagai Calon

Cak Imin juga menyebut bahwa pihaknya ingin NU dicintai dan diterima oleh berbagai kelompok. 

"Ya kita juga beri kesempatan NU untuk bisa diterima semua partai, juga dicintai dan diterima semua kelompok," kata Cak Imin. 

Sebelumya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, menegaskan kembali bahwa NU dilarang terlibat secara kelembagaan dalam politik praktis. 

Dia menegaskan kembali hal itu menyusul peristiwa konsolidasi politik yang melibatkan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo dan Banyuwangi di Jawa Timur baru-baru ini. 

"NU tidak boleh secara kelembagaan dilibatkan di dalam kegiatan partai politik apa pun untuk kepentingan politik praktis," ujar pria yang akrab disapa Gus Yahya itu sebagaimana dikutip dari laman nu.or.id, Rabu (26/1/2022).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI