Pengamat Politik: Anggota KPU dan Bawaslu Terpilih Berpotensi Berpihak ke Parpol Tertentu, Jadi Harus Diawasi

Kamis, 17 Februari 2022 | 22:19 WIB
Pengamat Politik: Anggota KPU dan Bawaslu Terpilih Berpotensi Berpihak ke Parpol Tertentu, Jadi Harus Diawasi
Pengamat Politik Ray Rangkuti (Bidik layar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi II DPR telah menetapkan tujuh anggota KPU dan lima anggota Bawaslu periode 2022-2027. Hal i tu diputuskan pada Kamis (17/2/2022) dini hari.

Pengamat Politik Ray Rangkuti menilai, dari 12 anggota KPU dan Bawaslu yang terpilih hanya satu yang bukan mantan anggota penyelenggara Pemilu. Dia adalah Augusy Mellaz yang kini diketahui masih menjabat sebagai Direktur Eksekutif Sindikasi Pemilu dan Demokrasi.

"Dari 12 orang itu hanya August Mellaz yang datang dari pengamat atau pemantau pemilu," kata Ray dalam konferensi pers hasil pemantauan pelaksanaan Fit and Proper Tes Calon Anggota KPU dan Bawaslu secara virtual, Kamis (17/2/2022).

Ray menyebut ada sisi positif dan negatif dari terpilihnya anggota KPU dan Bawaslu yang latarbelakangnya berasal dari mantan penyelenggara Pemilu. Sisi positifnya yakni adanya jenjang karir dari para mantan penyelenggara pemilu yang sebelumnya dari tingkat kabupaten/kota naik ke tingkat nasional.

Baca Juga: Pengamat Sebut Ada Kampanye Terselubung Saat Fit and Proper Tes Calon Anggota KPU dan Bawaslu di Komisi II DPR

Sementara sisi negatifnya, terpilihnya anggota KPU dan Bawaslu yang berasal dari mantan penyelenggara pemilu justru menimbulkan pertanyaan. Yakni dugaan adanya lobi-lobi dengan partai politik.

"Negatifnya juga enggak kalah alang-alang kepalang ini, yaitu soal apakah benar asumsi yang berkembang bahwa sebetulnya jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan uji kepatutan dilaksanakan telah ada jalinan yang kuat antara mereka dengan partai politik. Itu pertanyaannya," ujar Ray.

Sehingga, sisi negatif dengan latarbelakang mantan penyelenggara Pemilu yang terpilih menjadi anggota KPU dan Bawaslu harus terus diawasi independensi dan profesionalismenya. Jika tidak dipantau, dikhawatirkan anggota KPU dan Bawaslu yang terpilih itu ke depan memiliki kecenderungan yang kuat berpihak pada partai tertentu atau calon tertentu.

"Itu yang perlu diawasi di masa yang akan datang, punya keberpihakan yang kuat. Istilah-istilah saya itu kalau anda keras terhadap parpol, anda bakal nggak jadi apa-apa di republik ini," tuturnya.

Sementara itu anggota KPU yang terpilih adalah Betty Epsilon Idroos, Hasyim Asy’ari, Mochammad Afifuddin, Parsadaan Harahap, Yulianto Sudrajat, Idham Holik dan August Mellaz. Sedangkan anggota Bawaslu, yaitu Lolly Suhenty, Puadi, Rahmad Bagja, dan Totok Haryono.

Baca Juga: Hasil Keputusan Anggota KPU-Bawaslu Sama dengan Isi Pesan Berantai, Komisi II: Hanya Kebetulan, Orang Bisa Tebak

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI