Suara.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang menyiapkan strategi untuk ikut andil menguransi emisi gas rumah kaca. Salah satunya, menginisiasi pasar karbon antar BUMN.
Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury mengatakan, inisiasi pasar karbon ini agar bisa mencapai Net Zero Emission di tahun 2060.
"Kementerian BUMN melakukan beberapa upaya yaitu salah satunya dengan mendorong terlaksananya pilot project pasar karbon antar BUMN," ujar Pahala dalam keterangannya, Kamis (17/2/2022).
Pahala mengatakan, pilot pertukaran karbon BUMN ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan manfaat untuk pembangunan pasar karbon dengan jangkauan yang lebih luas di Indonesia.
"Oleh karena itu, untuk mensukseskan hal tersebut, dibutuhkan peran, masukan serta dukungan dari Kementerian/Lembaga lain seperti Kemenko Marves, KLHK, Kementerian Keuangan dan Kementerian ESDM," kata dia.
Menurut Pahala, adanya kolaborasi antara BUMN dengan Kementerian/Lembaga juga diharapkan mekanisme pasar karbon BUMN yang dirancang dapat sejalan dengan ketentuan desain pasar karbon nasional dan terintegrasi dengan Sistem Registri Nasional (SRN) KLHK.
Sementara, Direktur Utama Holding Jasa Survei atau ID Survey, Rudiyanto menambahkan, terdapat tujuh BUMN yang terlibat dalam proyek pasar antar karbon ini.
"Kita dapat gotong royong saling mendukung dan mengakselerasi Program Pemerintah Republik Indonesia guna terbentuknya ekosistem ekonomi hijau di BUMN secara khusus dan Indonesia secara umum dalam menuju target carbon neutral pada tahun 2060," katanya.
Baca Juga: Produsen Semen BUMN Klaim Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca 14 Persen