Suara.com - Peneliti senior Netgrit dan Presidium Nasional Jaringan Demokrasi Indonesia Hadar Nafis Gumay menyoroti kesamaan hasil keputusan anggota terpilih KPU-Bawaslu dengan salah satu pesan berantai yang beredar saat gelaran fit and proper test di Komisi II pada hari pertama.
Hadar mengatakan, daftar nama antara hasil final Komisi II dengan nama yang beredar sebelumnya di pesan berantai sama persis. Perbedaan hanya terletak dari urutan nama para anggota terpilih.
"Persis," kata Hadar kepada wartawan, Kamis (17/2/2022).
Hadar menilai kesamaan tersebut menjadi bukti bahwa betapa proses pemilihan itu sangat bernuansa politik tinggi.
"Karena mereka sudah bisa kalau belum final pada saat itu mereka sudah bisa menyepakati satu gagasan paket pilihan. Padahal, proses fit and proper untuk mengetahui mereka sesungguhnya belum berjalan. Ternyata terbukti kan," kata Hadar.
Hadar kemudian menyoroti Komisi II dalam pengambilan keputusan untuk memilih para komisioner yang dilakukan secara tertutup. Baru setelah disepakati, rapat kembali dibuka pada Kamis dini hari untuk menetapkan para anggota terpilih KPU dan Bawaslu.
"Itu kan saya baca di media, Pak Doli sendiri membahas simulasi bagaimana cara memutuskan itu kelihatan bahwa mereka itu kesulitan. Akhirnya, bagaimana ini untuk mengambil keputusan yang nantinya sesuai dengan apa yang sudah mereka rencanakan kan gitu," kata Hadar.
"Jadi direka-reka saja, itu urutan itu seperti ada angka yang bocor kan," ujarnya.
Adapun nama-nama anggota terpilih yang beredar melalui pesan berantai saat gelaran fit and proper sebagai berikut. Kesepakatan di partai koalisi per tadi malam:
Baca Juga: Etika dan Profesionalisme Anggota DPR Disorot saat Fit and Proper Test Calon Anggota KPU dan Bawaslu
KPU