Suara.com - Warga Kudus menjerit setelah mengalami kerugian akibat tertipu minyak goreng palsu. Seorang warga, Siti Mutoharoh menceritakan penipuan minyak goreng yang dibelinya di Desa Cendono, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Pengakuannya tersebut viral setelah dibagikan oleh akun Instagram @lambe_turah. Siti pun kaget saat menyadari ratusan kilogram minyak goreng yang dibelinya ternyata palsu.
"Beli minyak, datangnya aer," tulis akun ini sebagai keterangan Instagram seperti dikutip Suara.com, Kamis (17/2/2022).
Dalam video, Siti menjelaskan dirinya membeli total 21 jerigen berisi 357 kilogram minyak goreng. Satu kilogram minyak goreng yang dibelinya diberandol dengan harga Rp 16.500.
Baca Juga: Heboh Pasangan Diduga sedang Mesum di Emperan Ruko Magelang, Publik Tak Habis Pikir
Harga yang ditawarkan penjual tersebut memang lebih murah dari pasaran. Pasalnya, harga minyak goreng di daerahnya biasa mencapai Rp 18.000 per kilogram.
Siti sendiri tidak curiga dengan penjual. Pasalnya, ia sudah beberapa kali membeli minyak goreng dari penjual tersebut. Saat hendak membeli, sang penjual juga membawa satu jerigen minyak goreng yang asli sebagai contoh.
"21 jerigen, yang satu kan asli yang dibawa sample tadi. Enggak bisa minta tuker (orang yang jual sudah tidak bisa dikontak). Satu jerigen total 17 kilogram. 1 kilogram dibeli dengan harga Rp 16.500. Rata-rata di sini jualnya Rp 18.000. Dia menjual murah tapi palsu," jelas Siti.
"Tapi dulu-dulunya baik, bagus, baik. Baru kali ini (menipu). Gak sering juga sih beli, dulu (penjual) juga pernah datang kesini. Terus setelah itu minyak langka, mahal kan, enggak ada kesini. Pokok e suwe enggak muncul. Sekalinya muncul, ternyata memang begini (palsu)," lanjutnya.
Siti menyadari minyak goreng yang dibelinya palsu saat hendak menggoreng kerupuk pada Minggu (13/2/2022). Minyak goreng itu ternyata mirip seperti air yang hanya dicampur dengan perwarna kuning.
Baca Juga: Menteri Perdagangan: Kebutuhan Minyak Goreng Selama Februari Capai 280 Juta Liter
Ia juga menyebut penjual sudah tidak bisa dihubungi lagi. Akibatnya, Siti mengalami kerugian mencapai Rp 5,89 juta setelah semua minyak goreng yang dibelinya palsu.
Kasus minyak goreng palsu tersebut langsung mendapatkan sorotan tajam dari warganet. Mereka turut mengeluhkan harga minyak goreng sekarang ini yang sudah tidak wajar.
"Ini pemerintah kemana? Minyak sampai enggak ada," kritik warganet.
"Lagi pada nyetok buat apasi? Buat mandi apa cepet banget abis," keluh warganet.
"Yang dapet harga minyak 28 ribu kumpul sini," curhat warganet.
"Langka dan mahal karena dibikin heboh antrian mengular itu yang membuat para tengkulak, magia, penimbun tambah suka. Kalau bisa menahan diri sebentar, pasti para tengkulak, penimbun bakal ketar-ketir," jelas warganet.
"Pemerintah gimana nih solusinya minyak mahal dan langka," tambah yang lain.
Polres Kudus Selidiki Kasus Penipuan Minyak Goreng Palsu
Polres Kudus masih melakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan penipuan minyak goreng palsu.
Kasus pembelian minyak goreng palsu dialami korban yang merupakan pengusaha kerupuk di Kecamatan Dawe, Kudus.
"Informasi adanya dugaan penipuan jual beli minyak goreng tersebut sudah kami tindak lanjuti dengan mendatangi tempat kejadian perkara. Tunggu hasil penyelidikannya nanti," kata Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Agustinus David P dikutip dari ANTARA, Rabu (16/2/2022).
Ia mengakui kasus tersebut tergolong baru karena sebelumnya belum ada kasus penipuan terkait minyak goreng palsu. Tetapi baru kali ini ditemukan kasus penipuan minyak goreng palsu.
Selain melakukan penyelidikan, kepolisian juga melakukan uji laboratorium minyak goreng yang diduga palsu tersebut.
Agar kasus serupa tidak terulang, Polres Kudus mengimbau masyarakat bisa lebih selektif dalam membeli minyak goreng dan disarankan membeli minyak goreng ke toko yang terpercaya.
Video yang mungkin Anda lewatkan: