Suara.com - Bagaimana hukum memakamkan dua jenazah di satu liang lahat dalam Islam? Simak ulasannya dala artikel berikut ini.
Setiap manusia pasti akan mengalami dan menghadapi kematian. Dalam syariat Islam, orang yang meninggal dunia, jenazahnya akan dimandikan, dikafani, disholati dan juga akan dikuburkan ke dalam liang kubur. Berikut ini penjelasan hukum memakamkan dua jenazah di satu liang.
Berdasarkan NU Online, syariat Islam mengajarkan untuk menguburkan satu jenazah untuk satu liang kubur. Artinya tidak diperbolehkan menguburkan dua jenazah secara bersamaan dalam satu liang kecuali dalam keadaan tertentu.
Imam Rafi’i dalam kitabnya pernah menyampaikan: “Sunah dalam keadaan tidak mendesak (ikhtiyar) untuk menguburkan tiap jenazah dalam satu liang kubur. Seperti itulah yang dilakukan dan diperintahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Andai terdapat banyak sekali jenazah oleh sebab perang atau yang lain (seperti tsunami atau tanah longsor, pen.), dan sulit bila mesti mengubur tiap jenazah dalam satu liang kubur secara sendiri-sendiri, maka dua atau tiga jenazah bisa dikuburkan dalam satu liang kubur.”
Baca Juga: Dorce Gamalama Dikubur dengan Sepupu, Ini Hukum Jenazah Dimakamkan Satu Liang Lahat Menurut Islam
Ulama Madzhab Syafi’i juga menyatakan hukum memakamkan dua jenazah dalam satu liang kubur adalah haram. Praktik memakamkan dua jenazah dalam satu liang boleh dilakukan dalam situasi darurat dan memiliki hubungan mahram.
“Haram memakamkan dua jenazah yang berbeda jenis kelamin di satu makam kecuali jika keduanya memiliki hubungan mahram dan hubungan suami-istri,” (Lihat Syekh Zainuddin Al-Malibari, Fath al-Mu’in, [Mesir, At-Tijariyatul Kubra: tanpa catatan tahun], juz II, halaman 118).
Sementara itu, memakamkan jenazah dalam keadaan darurat seperti perang menjadi pengecualian. Hal ini berdasarkan hadist Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari yang berbunyi sebagai berikut.
“Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, bahwa Nabi Muhammad saw mengumpulkan di antara dua orang laki-laki dari korban (perang) Uhud di dalam satu kain kemudian beliau bertanya: ‘Siapakah di antara keduanya yang lebih banyak pengetahuannya tentang Al-Qur’an?’ Jika ditunjukkan kepada beliau salah seorang dari keduanya, beliau mendahulukannya di dalam liang lahat, lalu beliau bersabda: ‘Aku menjadi saksi bagi mereka’. Kemudian beliau menyuruh untuk mengubur mereka dengan darah mereka dan beliau tidak menyalatkan serta tidak memandikan mereka.” (HR. Bukhari).
Demikian hukum memakamkan dua jenazah dalam satu liang kubur yang perlu untuk umat muslim ketahui. Dalam keadaan normal, selayaknya satu jenazah dikuburkan hanya satu liang. Apabila ada kondisi darurat seperti perang, kecelakaan maupun musibah lainnya maka satu liang kubur diperbolehkan untuk memakamkan lebih dari satu jenazah.
Baca Juga: Selama 3 Pekan 214 Jenazah Covid-19 Dimakamkan di TPU Rorotan
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat