Suara.com - Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar akan mengusulkan organisasi Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah menjadi calon peraih Nobel Perdamaian periode 2022-2023 di Norwegia.
Menurut Muhaimin kedua organisasi layak dinominasikan sebagai calon peraih Nobel Perdamaian karena memiliki prestasi dan jasa bagi perdamaian di Indonesia dan dunia.
Muhaimin menyebut NU dan Muhammadiyah selama ini berkontribusi melakukan berbagai upaya perdamaian, memberikan bantuan kemanusiaan, dan advokasi secara internasional untuk membuat dunia lebih damai seperti, membela dan memulihkan hak-hak kaum minoritas.
Muhaimin juga menyebut NU dan Muhammadiyah merajut dan merawat kompatibilitas, antara Islam dan demokrasi, perdamaian, pencegahan konflik dan kebebasan beragama dan berkeyakinan.
Baca Juga: Ramos Horta Calonkan NU dan Muhammadiyah Jadi Peraih Nobel Perdamaian 2022
NU dan Muhammadiyah, kata dia, mengajarkan Islam yang rukun dan welas asih.
“Berkat NU-Muhammadiyah, Indonesia dapat menjadi contoh negara dengan penduduk muslim terbesar dan menjalankan sistem demokrasi dan negara yang stabil dan aman,” kata Muhaimin.
NU dan Muhammadiyah disebut juga berjasa besar dalam memajukan dan mewujudkan narasi dan praktik Islam damai dan Islam toleran atau Islam Rahmatan Lil alamin dan Islam Washathiyah.
"Tidak saja di tingkat Indonesia tetapi juga di tingkat global dalam berbagai forum internasional dan lembaga pendidikan Internasional,” kata Muhaimin.
Baca Juga: Peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai Nikah di Birmingham, Digelar secara Sederhana