Anies Baswedan Ungkap Strategi Jika Terpilih Jadi Presiden di Pilpres 2024

Rabu, 16 Februari 2022 | 14:57 WIB
Anies Baswedan Ungkap Strategi Jika Terpilih Jadi Presiden di Pilpres 2024
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. [Tangkapan layar YouTube]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan strategi jika dirinya terpilih menjadi presiden di Pilpres 2024.

Dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, hal tersebut diungkapkan dalam acara di TvOne bersama Karni Ilyas.

Saat itu, Karni Ilyas memberikan pertanyaan mengenai langkah yang dilakukan apabila terpilih jadi presiden.

"Ini mas Anies ini kan dianggap orang (sebagai) salah satu calon potensial. Kalau Kang Emil (Ridwan Kamil), tadi saya masih bertanya, mau jadi Gubernur DKI atau mau jadi Presiden. Kalau mas Anies ya, udah disindir lah oleh orang banyak, seandainya itu terkabul (jadi presiden 2024), mas Anies mau bangun apa dulu," ucap Karni Ilyas, seperti dikutip dari makassar.terkini--jaringan Suara.com, Rabu (16/2/2022).

Baca Juga: Jelaskan Langkah Pertama yang Diambil jika Jadi Presiden, Anies Baswedan Bicara soal Krisis

Kemudian, Anies memberikan jawaban mengenai pertanyaan tersebut.

Anies menjelaskan mengenai krisis. Dirinya menyebut, krisis merupakan perubahan yang dipercepat.

"Krisis adalah perubahan yang dipercepat. Setiap pribadi mengalami krisis, organisasi mengalami krisis, atau negara mengalami krisis, maka sesungguhnya dia sedang mengalami perubahan yang dipercepat," kata Anies Baswedan.

Lebih lanjut, Anies menyebut, krisis tersebut harus dimanfaatkan untuk melakukan perubahan yang dipercepat di berbagai aspek.

"Jadi, kita harus memanfaatkan yang disebut sebagai krisis ini untuk melakukan perubahan-perubahan yang dipercepat di berbagai aspek," lanjutnya.

Baca Juga: Duet Anies-AHY Berpotensi Terwujud, Menggaet Partai Pengusung jadi Tantangan Besar

Ia kemudian menjelaskan bahwa strateginya ialah meningkatkan kualitas perekonomian Indonesia.

"Perekonomian kita turun, tapi perekonomian kita turun itu bukan salah hitung, bukan ada investasi yang salah, bukan ada kebijakan yang salah, tapi ekonomi kita turun karena mobilitas penduduk dibatasi, interaksi dibatasi," bebernya.

"Sehingga transaksi yang sifatnya langsung (itu) turun, tapi transaksi yang tidak face to face (online) mengalami lonjakan," lanjutnya.

Anies menyebut perlu melakukan penataan ulang perekonomian di Indonesia.

"Ini kesempatan bagi kita sebagai bangsa, untuk melakukan penataan ulang atas perekonomian kita," jelas Anies.

"Perekonomian ini semuanya ikut sumbang, ada yang bawa modal uang, ada yang bawa modal tenaga, ada yang bawa modal teknologi, ada yang bawa modal tanah, ada yang bawa modal macam-macam. Masuklah dalam sebuah perekonomian," imbuhnya.

Anies menjelaskan, dari situ nanti ada distribusi pendapatan.

"Lalu dari situ, ada distribusi pendapatan. Ada yang dapatnya banyak, ada yang dapatnya sedikit, nah ketika terjadi krisis ini berhenti semua, dan kita ingin meningkatkannya lagi, maka kita harus meningkatkan kualitas perekonomian kita," ucapnya.

"Bukan saja perekonomian yang berorientasi pada pertumbuhan yang cepat, tapi juga pertumbuhan yang berkualitas," tandas Anies.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI