Suara.com - Seorang pendakwah Indonesia yang selama ini sering membuat pernyataan kontroversial menyadari kesalahannya setelah masuk penjara dan banyak ditolong tahanan beragama Kristen.
Yahya Waloni bebas dari penjara sejak 31 Januari 2022. Dia dihukum selama lima bulan dalam kasus penyebaran ujaran kebencian bermuatan SARA.
Yahya Waloni mengakui kehidupan di dalam penjara telah memberikan pencerahan batin. Kini, dia menyadari kesalahannya.
“(Penjara adalah) miniatur yang sangat baik, untuk kita mengubah tata kehidupan, kelola perilaku kitalah,” kata Yahya Waloni.
Dia berpesan kepada pendakwah-pendakwah di Indonesia lainnya agar tidak mengulangi kesalahan yang pernah dia lakukan.
Belajar dari kesalahan, kata Yahya Waloni, para pendakwah sebaiknya tahu etika publik dalam berdakwah.
“Sehebat apapun, setinggi apapun, kemampuan seorang pendakwah itu dalam menyampaikan risalah dakwah, ketika dia menyampaikan itu, lalu kemudian sudah melompati batasan-batasan etika publik dalam kehidupan bermasyarakat, berarti orang ini sudah tidak lagi bisa dipercaya sebagai pendakwah,” katanya.
Banyak ditolong umat agama lain
Ketika menjadi bintang tamu podcast Deddy Corbuzier, Yahya Waloni mengaku tersentuh oleh berbagai bantuan dari sesama tahanan.
Baca Juga: Minta Maaf, Divonis Bersalah Lalu Dihukum Lima Bulan, Yahya Waloni Bebas
Tahanan yang banyak menolong, justru umat Kristen, kata Yahya Waloni.