Suara.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menegaskan tidak ada pertemuan antara partai koalisi untuk menyepakati calon yang akan menjadi anggota terpilih KPU-Bawaslu periode 2022-2027.
Penegasan tersebut disampaikan Muhaimin untuk membantah pesan berantai yang menyebut parpol koalisi sudah menyepakati sejumlah nama calon terpilih KPU-Bawaslu. Diketahui, PKB merupakan salah satu partai yang tergabung di dalam koalisi partai di pemerintahan.
Adapun dalam pesan berantai disebutkan, kesepakatan itu dihasilkan usai partai koalisi melangsungkan rapat di bilangan Hang Tuah. Namun, Wakil Ketua DPR ini menagatakan tidak ada pertemuan sebagaimana tertulis di pesan berantai.
"Enggak, enggak," kata Muhaimin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/2/2022).
Muhaimin memastikan, saat ini proses uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap para calon masih berlangsung di Komisi II DPR. Sehingga belum ada keputusan apapun.
"Itu masih digodok di Komisi II," kata Muhaimin.
Diketahui, pesan berantai berisikan daftar nama anggota KPU-Bawaslu terpilih kembali menyeruak. Kali ini pesan tersebut ditujukan kepada sejumlah awak media, wabil khusus para juru tulis yang kesehariannya bertugas meliput kegiatan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
Ada sejumlah awak media yang melaporkan menerima pesan serupa dari nomor yang sama yang tidak dikenal.
Salah seorang jurnalis Suara.com juga menerima pesan yang dikirimkam melalui chat WhatsApp dari nomor +62 878-0878-2585. Dalam keterangan, nomor WhatsApp itu hanya menggunakan istilah ~ADK sebagai nama kontak WhatsApp.
Saat ditelisik lebih jauh oleh awak media melalui aplikasi pencari nama kontak, didapatkan satu nama, yakni Arfian. Namun begitu belum diketahui pasti siapa pihak pengirim di balik pesan tersebut.
Sebagaimana diketahui, pesan berantai serupa sebelumnya juga beredar. Hanya saja terdapat sejumlah perbedaan dengan pesan yang dikirim pada Selasa (15/2/2022) tengah malam sekira pukul 23.58 WIB.
Perbedaan itu tampak dari daftar nama-nama yang disebut bakal menjadi anggota KPU-Bawaslu terpilih sebagaimana hasil kesepakatan partai koalisi.
Adapun pesan tersebut sebagai berikut:
Final KPU-Bawaslu hasil rapat partai koalisi di Hang Tuah, Selasa malam (15/02).
KPU:
- Parsadaan Harahap (HMI/Golkar)
- Hasyim Asyari (Ansor/PMII/PKB)
- Betty Epsilon (HMI/Nasdem)
- I Dewa Kade (GMNI/PDIP)
- Yulianto Sudrajat (GMNI/PDIP)
- Yessy Momongan (GAMKI/Gerindra)
- Viryan (HMI/Gerindra)
Bawaslu:
- Rahmat Bagja (HMI/Golkar)
- Fuadi (HMI/Gerindra)
- Totok (GMNI/PDIP)
- Aditya Perdana (HMI/Nasdem)
- Mardian (PMII/PKB)
Menanggapi itu, Wakil Ketua Komisi II DPR Luqman Hakim memastikan bahwa pesan berantai tersebut hoaks.
Luqman menyatakan, proses fit and proper test calon anggota KPU dan Bawaslu masih berjalan hingga hari ini. Sehingga belum ada keputusan apapun yang disepakati.
"Paling cepat selesainya nanti malam. Jadi, bagaimana kok dikabarkan sudah ada keputusan?" kata Luqman.
"Saya pastikan Komisi II DPR RI belum punya keputusan siapa yang terpilih menjadi anggota KPU dan Bawaslu. Hoax itu!" tegasnya.