Suara.com - Peristiwa Isra Mi'raj adalah perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha. Lantas, apa itu Sidratul Muntaha?
Pakar tafsir Quran yang juga dosen quranic studies Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ustaz Syahrullah Iskandar menjelaskan apa itu Sidratul Muntaha.
Ia menjelaskan bahwa kata Sidratul Muntaha pernah disebut sekali di dalam Al Quran, yaitu pada Surah An-Najm Ayat 14. Sidrah berarti sejenis pohon rindang, sementara Muntaha bermakna tempat terakhir.
Secara kebahasaan, gabungan antara keduanya bermakna tumbuhan atau pohon sidrah yang tak terlampaui. Menurut Ustaz Syahrullah, Sidrah adalah sejenis pohon yang jika di Indonesia disebut dengan pohon bidara. Dalam sejumlah riwayat digambarkan pohon ini memiliki daun yang lebar dan rindang, serta keindahannya sulit untuk dibahasakan.
Sejumlah riwayat sahih lainnya menyatakan, bahwa Sidratul Muntaha berada di langit ke enam, ada juga yang menyebutnya di langit ketujuh.
Imam an-Nawawi menjelaskan alasan penamaan Sidratul Muntaha adalah karena pengetahuan malaikat berakhir sampai di tempat itu. Tidak ada lagi yang melampauinya kecuali Nabi Muhammad SAW. Al Quran bahkan menjelaskan, bahwa Rasulullah SAW tidak mengalihkan pandangan ke arah yang lain karena menyaksikan keindahan di dalamnya.
Ustaz Syahrullah juga menjelaskan, bahwa di Sidratul Muntaha terdapat Jannah Ma’wa, yaitu sebuah tingkatan surga yang indah nan lengkap tiada tara yang disediakan bagi hamba Allah SWT yang bertakwa.
Ibadah sholat adalah satu-satunya kewajiban kepada Rasulullah SAW secara lisan (musyafahah) langsung di tempat itu. Selain itu, Rasulullah SAW juga melihat Malaikat Jibril dengan rupa aslinya di Sidratul Muntaha.
Sebagaimana diterangkan oleh para ahli tafsir, Sidratul Muntaha adalah lambang kebijaksanaan tertinggi dan terakhir yang dapat dicapai seorang manusia pilihan, yang tidak teratasi lagi, karena tidak ada kebijaksanaan yang lebih tinggi dari itu.
Baca Juga: Lantunkan 28 Februari 2022, Kumpulan Sholawat Nabi Dibaca saat Isra Miraj
Jadi jika Rasulullah SAW telah sampai ke Sidratul Muntaha, maka itu artinya Rasulullah SAW telah mencapai kebijaksanaan yang tertinggi yang pernah dikaruniakan Allah SWT kepada hamba atau makhluk-Nya. Rasulullah SAW menerangkan bahwa di balik pohon Sidrah itu ada misteri yang hanya Allah SWT yang tahu.
Makna simbolik lain pohon Sidrah adalah kerindangan dan juga keteduhan, jadi melambangkan kedamaian dan ketenangan. Dalam Al Quran terdapat keterangan bahwa kelak di akhirat tempat kediaman orang-orang yang baik, yang disebut sebagai “Golongan Kanan” (dalam arti Qur’ani, yaitu ashhaabul-yamiin) adalah kediaman yang antara lain mempunyai pohon Sidrah yang berbuah lebat.
Sekian penjelasan apa itu Sidratul Muntaha, yang menjadi tempat tujuan akhir Rasulullah SAW ketika peristiwa Isra Miraj.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama