Suara.com - Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa gelombang ketiga pandemi Covid-19 akibat varian Omicron sudah melewati puncak varian Delta pada pertengahan tahun lalu.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan meski penambahan kasus positif harian sudah melewati puncak Delta, angka kematian tetap rendah dibandingkan lonjakan Delta.
"Kasus puncak dari Covid-19 per 15 Februari berada pada angka 57.049 kasus, angka ini sudah melebihi dari puncak Delta (tahun lalu) 56 ribu. Jumlah kematian kemarin dilaporkan ada 134 kematian, jumlah ini jauh lebih rendah dibanding saat Delta angka kematian sekitar 2.500 orang," kata Nadia dalam jumpa pers, Rabu (16/2/2022).
Selain itu, persentase laju penularan atau positivity rate sudah mencapai 16,68 persen, jauh di atas standar aman organisasi kesehatan dunia atau WHO yakni 5 persen.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Lonjakan Kasus Positif Covid-19 di Jakarta, Banten, dan Bali Masuk Level 4
"Kalau kita bandingkan pada saat lonjakan Delta, angka positivity rate kita mencapai 50 persen," ucapnya.
Kemarin, kasus positif COVID-19 di Indonesia kembali bertambah sebanyak 57.049 orang, sehingga total kasus mencapai 4.901.328 orang, angka ini merupakan rekor baru karena lebih tinggi daripada puncak Delta Juli 2021.
Dari jumlah itu, ada tambahan 134 orang meninggal sehingga total menjadi 145.455 jiwa meninggal dunia.
Kemudian, ada tambahan 26.747 orang yang sembuh sehingga total menjadi 4.349.848 orang lainnya dinyatakan sembuh.
Sementara kasus aktif atau orang yang masih dirawat naik 30.168 menjadi 406.025 orang, dengan jumlah suspek mencapai 35.594 orang.
Baca Juga: Sering Mual dan Tak Nafsu Makan, Waspadai Bisa Jadi Gejala Omicron