"Sebagaimana yang disimak di video, saya sempat asyik main handphone. Saya tidak lagi ikutin proses peralihan itu, ketika mereka berbaiat, saya nengok, itu spontan saja," ucap Munarman.
"Sempat meneriakan takbir ya?" tanya JPU.
"Tidak ada (serukan takbir), putar saja videonya, kita sama-sama nonton lagi," balas Munarman.
Jika seandainya ada yang meneriakkan takbir, menurut Munarman itu adalah hal yang wajar. Menurut dia, jika ada yang menerjemahkan takbir sebagai hal yang negatif, justru orang tersebut mempunyai pikiran negatif.
"Saya lupa. Kalau takbir biasa saja menurut saya. Karena takbir Allahhu Akbar kok tidak ada yang aneh. Biasa saja bertakbir. Kalau ada yang menerjemahkan takbir sebagai negatif, itu otaknya yang negatif menurut saya, bukan takbirnya," jelas Munarman.
"Kalau takbir sifatnya baik itu tidak mengikuti?" tanya JPU.
"Ya biasa saja," jawab Munarman.
"Mengikuti?" lanjut JPU.
"Kalau saya bilang biasa saja, orang takbir biasa saja, belum tentu juga orang takbir saya duduk, tidak harus juga saya ikut takbir," pungkas dia.

Dakwaan Jaksa