Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sedang digadang-gadang untuk berpasangan oleh sejumlah kalangan untuk Pilpres 2024. Di medsos, foto Anies dan AHY duduk berdua bertebaran.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, semangat memasangkan Anies-AHY semakin kuat saat keduanya tampil satu panggung di acara Indonesia Bangkit, puncak acara HUT ke-14 TvOne, Senin malam (14/2).
Anies dan AHY duduk bersebelahan. Mereka terlihat cukup mesra. Di acara itu, panitia juga menghadirkan Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno.
Foto keakraban Anies-AHY di acara ini, beredar luas di medsos. Pendukung Anies-AHY menganggap, jagoan mereka ketemu chemistry-nya. Bahkan, sudah berseliweran akronim duet keduanya, antara lain ABAH. Singkatan dari Anies Baswedan-Agus Harimurti.
Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra girang betul dengan adanya dukungan ini. Namun begitu, dia masih berusaha jaga image. Kata dia, konsentrasi Demokrat bukan Pilpres, tapi konsolidasi internal dan membantu masyarakat yang masih kesusahan akibat pandemi Covid-19.
"Tentunya kita harus menjaga harapan masyarakat dan kami berterima kasih atas dukungan terhadap Mas AHY. Bahwa ada aspirasi untuk membuat Indonesia lebih baik, dengan salah satunya jatuh pada duet ini," kata Herzaky, dikutip Wartaekonomi.co.id.
![Ketum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). [tangkapan layar Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/09/10/65365-ketum-dpp-partai-demokrat-agus-harimurti-yudhoyono-ahy-tangkapan-layar-instagram.jpg)
Untuk komunikasi eksternal, Herzaky menerangkan, AHY tidak cuma akrab dengan Anies. Banyak tokoh lain, termasuk para ketum parpol yang juga intens berkomunikasi dengan putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (AHY) itu.
"Tapi pembahasannya lebih banyak seputar pandemi, mungkin pihak lain berpikirnya kita membahas Pilpres 2024," ucapnya.
Kalau Anies-AHY 'dikawinkan', apakah ada 'penghulu' dan 'mobil pengantinnya'?
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya menyatakan, agak berat. Untuk mobil pengantin alias partai pengusung, pasangan ini punya tantangan untuk menggaet parpol lain. Sebab, suara Demokrat tidak cukup untuk mengajukan calon sendiri.