Kinerja Tiga Menteri Jokowi yang Tangani Covid-19 Disorot: Plin-plan

Selasa, 15 Februari 2022 | 20:34 WIB
Kinerja Tiga Menteri Jokowi yang Tangani Covid-19 Disorot: Plin-plan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. (Tangkapan layar/ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menyoroti soal penanganan covid-19 di Indonesia.

Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, pandemi Covid-19 di Indonesia masih belum juga berakhir.

Jerry Massie mengatakan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah melaporkan bahwa anggaran yang dikeluarkan untuk menanggulangi covid-19 mencapai Rp 1000 triliun.

Ia memprediksi covid-19 dapat berpotensi menguras Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia (APBN).

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Balikpapan Meningkat Pesat, Pemkot Beri Teguran ke Pihak Perusahaan: Prokesnya Saja yang Mengendor

"Anggaran mencapai Rp 1.000 triliun, tapi hasilnya nihil. Apakah virus ini akan membangkrutkan APBN kita? Bisa saja," ujar Jerry Massie, dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Selasa (15/2/2022).

Lebih lanjut, Jerry menyoroti kinerja tiga menteri yang menangani covid-19.

Jerry menyebut kinerja menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) kurang kompeten.

Sebab, menurutnya menteri yang dipercaya tidak punya kompetensi di bidang kesehatan.

Ketiga menteri tersebut yakni Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga: Sepekan Sleman Catat 11 Pasien Covid-19 Meninggal Dunia

"Memang pejabat kita itu mulutnya lebih kencang dari otak. Manajemen plin-plan dan tiba-tiba akal kerap dimainkan," ujarnya.

Ia menduga covid-19 sengaja dibuat untuk sisi bisnis. Menurutnya, negara China yang paling diuntungkan dengan ekspor masker dan vaksin.

"Berbeda dengan pandemi black death di masa lalu yang menghancurkan benua Asia, Afrika, dan Eropa sekaligus. Bencana pandemi ini dimulai dari China. Saya kira ini sudah direncanakan," bebernya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI