Suara.com - Cap Go Meh menjadi puncak perayaan Tahun Baru Imlek yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa di seluruh dunia. Cap Go Meh dirayakan 15 hari setelah perayaan Tahun Baru Imlek. Seperti apa tradisi Cap Go Meh di Indonesia?
Pada tahun ini, Cap Go Meh jatuh pada hari ini Selasa, 15 Februari 2022. Peringatan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Dewa Thai Yi yang merupakan dewa tertinggi pada zaman Dinasti Han. Ada banyak tradisi Cap Go Meh di Indonesia yang bisa disaksikan tiap tahunnya.
Tradisi Cap Go Meh di Indonesia dirayakan dengan penuh sukacita. Ada banyak cara orang merayakannya seperti berkumpul bersama keluarga, menyelenggarakan pertunjukkan barongsai, memasang lampion di rumah dan masih banyak lainnya.
Lantas apa saja tradisi Cap Go Meh yang pada umumnya diselenggarakan di Indonesia? Berikut ini tradisi Cap Go Meh di Indonesia yang dapat menjadi wawasan baru untuk kamu.
Baca Juga: Resep Lontong Cap Go Meh ala Chef Martin Praja, Lengkap Dengan Bubuk Kedelai!
1. Parade Tatung di Singkawang
Parade Tatung merupakan salah satu perayaan Cap Go Meh yang diselenggarakan di kota Singkawang, Kalimantan Barat. Perayaan ini dilakukan dengan cara melakukan parade kesenian dengan seru dan meriah.
Dalam bahasa Hakka, Tatung merupakan orang yang dimasuki oleh ruh leluhur. Tatung akan mengenakan pakaian dewa dan melakukan pertunjukkan mirip dengan atraksi debus, yakni dengan menekan perut dengan parang, memakan pecahan kaca, dan bahkan menggorok leher dengan pisau.
2. Jappa Jokka di Makassar
Jappa Jokka merupakan tradisi yang diselenggarakan oleh masyarakat Tionghoa di kota Makassar, Sulawesi Selatan pada saat perayaan Cap Go Meh. Jappa Jokka dilaksanakan pertama kali pada masa Kepresidenan Gus Dur yang kemudian dijadikan agenda pemerintah Makassar sebagai bentuk promosi budaya.
Baca Juga: Sejarah Cap Go Meh, Mengenal Puncak Perayaan Musim Semi di Hari Ke-15 Setelah Tahun Baru Imlek
Ada berbagai macam perayaan dalam Jappa Jokka di Makassar ini, seperti festival barongsai, kuliner Tionghoa, pameran hingga lomba menyanyi.
3. Festival Sipasan di Padang
Festival Sipasan merupakan festival arak-arakan yang diselenggarakan di Padang, Sumatra Barat untuk memeriahkan Cap Go Meh. Sipasan merupakan tandu yang berbentuk memanjang seperti kelabang yang dipikul oleh orang dewasa. Biasanya anak-anak duduk di atas tandu dengan mengenakan pakaian adat.
4. Ruwat Bumi di Salatiga
Perayaan Cap Go Meh juga dirayakan oleh masyarakat Salatiga melalui Kirab Budaya Ruwat Bumi. Kirab Budaya Ruwat Bumi ini dilakukan dengan membawa arak-arakan tandu patung dewa.
Perayaan ini tidak hanya diramaikan oleh masyarakat Tionghoa saja namun dari berbagai lapisan masyarakat kota Salatiga. Ruwat Bumi biasanya diselenggarakan dengan Liong, Barongsai hingga Reog Ponorogo.
Itulah beberapa tradisi Cap Go Meh di Indonesia yang wajib untuk kamu ketahui. Banyak perayaan Cap Go Meh yang telah menyatu dengan adat istiadat masyarakat Indonesia khususnya wilayah setempat yang menjadikannya unik dan istimewa untuk dikunjungi.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat