Investigasi Kasus Wadas, Komnas HAM Ungkap Kekerasan Polisi hingga Bikin Warga Ketakutan Pulang ke Rumah

Selasa, 15 Februari 2022 | 17:00 WIB
Investigasi Kasus Wadas, Komnas HAM Ungkap Kekerasan Polisi hingga Bikin Warga Ketakutan Pulang ke Rumah
Warga sempat yang ditahan polisi bertemu ibunta usai tiba di halaman masjid Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Beka Ulung Hapsara mengungkapkan adanya empat temuan awal Komnas HAM terkait insiden 8 Februari 2022 di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Temuan pertama, yakni adanya kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian saat proses pengukuran di lahan warga.

"Saya mengonfirmasi betul, bahwa ada kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian pada saat pengamanan pengukuran di lahan warga yang sudah setuju, itu saya konfirmasi," ujar Beka Ulung dalam diskusi "Wadas : Panggilan Kemanusiaan Dalam Pembangunan" Selasa (15/2/2022).

Diketahui, dalam proses pengukuran lahan untuk Bendungan Bener pada Selasa, 8 Februari 2022 diwarnai dengan ketegangan. Puluhan orang ditangkap dan ditahan pihak kepolisian.

Temuan awal kedua kata Beka Ulung yakni ada beberapa warga belum kembali ke rumah masing-masing karena ketakutan. Hal tersebut diketahui Komnas HAM saat menemui warga di Desa Wadas baru-baru ini.

"Beberapa warga yang sampai kami datang ke Wadas itu hari Sabtu dan Minggu itu ada yang belum pulang ke rumah masing-masing karena ketakutan," ucap dia.

Selanjutnya temuan awal Komnas Ham yang ketiga yakni perempuan dan anak mengalami trauma dalam insiden ketegangan 8 Februari dan bentrokan pada tahun lalu.

Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara mengunjungi Desa Wadas, Bener, Purworejo. Mendesak Pemprov Jateng memberikan rasa aman bagi warganya. [suara.com/ Angga Haksoro Ardi]
Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara mengunjungi Desa Wadas, Bener, Purworejo. Mendesak Pemprov Jateng memberikan rasa aman bagi warganya. [suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

"Ini juga membangkitkan memori atas kekerasan atau bentrokan yang terjadi pada tahun lalu, itu apalagi memang informasinya pasca April (2021) ada beberapa aktivitas dari teman-teman kepolisian TNI yang juga itu kemudian di dipersepsikan bahwa itu akan mengancam mereka melakukan ancaman intimidasi warga itu persepsi warga" papar Beka Ulung.

Temuan Komnas HAM ke empat yakni soal relasi sosial warga baik yang pro dan kontra yang semakin merenggang setelah insiden 8 Februari 2022. Padahal kata Beka Ulung, seminggu atau dua minggu sebelumnya, warga itu sudah sempat agak mulai mencair.

Hal tersebut karena ada wasiat dari tokoh yang disegani di desa tersebut yakni Kiai Samsu yang berpesan warga Wadas bersatu dan tak ada lagi perpecahan.

Baca Juga: Komnas HAM Kawal Penyelidikan Penembakan Warga di Parigi Moutong, 15 Senjata Api Diamankan Polisi

"Kiai Samsu berpesan bahwa warga Wadas bersatu tidak ada lagi terpecah-pecah baik pro dan kontra pro dan kontra boleh, tapi tidak menghilangkan soal persaudaraan kemanusiaan dan yang lain sebagainya termasuk relasi sosial," lanjut Beka Ulung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI