Suara.com - Merryhan Al Baz merupakan wanita asal Arab Saudi yang berusia 30 tahun. Dia adalah wanita pertama Arab Saudi yang menjadi operator derek balap.
Dia juga wanita pertama yang menjadi operator derek balap di dunia. Al Baz mencintai dunia otomotif sejak berusia 13 tahun.
Sang ayah mewarisinya kecintaan terhadap dunia motor dan mesin hingga mengantarkan dia berpartisipasi dalam Diriyah E-Prix 2022.
"Tidak ada yang pernah mengira seorang wanita bisa memasuki bidang ini, dunia mekanik adalah karir yang didominasi pria. Untungnya di rumah saya, ibu, dan ayah saya selalu mendukung setiap bakat, ide atau apa pun yang ingin anda lakukan," kata Al Baz kepada Arab News seperti dikutip oleh Suara.com, Selasa (15/02/2022).
"Ayah saya menyukai mekanik. Dia memiliki mobil tua yang dia coba perbaiki dan dioperasikan kembali. Dan saya adalah satu-satunya orang yang duduk di sebelahnya untuk melihat bagaimana dia melakukannya," imbuhnya.
Pada kesempatan seperti itu Al Baz mendapatkan pengalaman dan memperluas pengetahuannya tentang mekanik mobil.
Dia juga memastikan hadir melihat pameran atau balapan mobil dimana pun itu.
"Saya mencintai mobil sepanjang hidup saya. Saya memiliki pengalaman dalam balap dan drifting juga," ucapnya.
Operator derek balap
Baca Juga: Aturan Kemenkes, Vaksinasi Covid-19 Lebih Enam Bulan Tidak Disuntik Dosis Dua, Harus Ulang
Al Baz sendiri dalam Diriyah E-Prix 2022 bergabung sebagai tim marshal pemulihan. Tugas dari tim pemulihan yakni harus segera membersihkan sirkuit setelah terjadi kecelakaan agar jalur balapan dapat digunakan kembali.
"Menjadi marshal pemulihan dianggap sebagai pekerjaan yang sulit bagi wanita. Saya adalah seorang operator derek yang bertugas mengambil mobil setiap kali terjadi kecelakaan di sirkuit secepat mungkin," ungkapnya.
Al Baz menjelaskan bahwa pekerjaan ini sensitif terhadap waktu sebab secara langsung mempengaruhi aliran balapan.
"Setiap kali ada kecelakaan, petugas pemulihan harus berada di lokasi sesegera mungkin karena kecelakaan menunda balapan dan kami harus bertindak cepat. Waktu mobil menyebabkan blok jalan mengambil waktu dari pembalap lain," jelasnya.
Al Baz ialah seorang mekanik otodidak. Karirnya sebagai operator derek balap sangat berbeda dengan latar belakang pendidikannya.
"Saya sebenarnya belajar Psikologi dan media di Lebanon, tetapi saya melihat diri saya di dunia mobil," paparnya.
Al Baz mendaftar di sebuah institusi di Jeddah supaya bisa menerima sertifikat untuk mengejar karirnya secara lebih resmi.
Kemampuan mekanik otodidaknya membuat dia memperoleh posisi sebagai instruktur juga. Al Baz mempunyai harapan di dunia mekanik ini yaitu dapat membuka bengkel mobil sendiri dalam waktu dekat.
Kontributor : Haqia Alfariz Ramadhani