Heboh DPR Usir Petinggi BUMN, Fahri Hamzah Beri Pesan Menohok sampai Seret Nama Ahok

Selasa, 15 Februari 2022 | 14:50 WIB
Heboh DPR Usir Petinggi BUMN, Fahri Hamzah Beri Pesan Menohok sampai Seret Nama Ahok
Politisi Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah. (Instagram @fahrihamzah).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perdebatan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi dengan Direktur Utama (Dirut) PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), Silmy Karim telah menjadi sorotan. Pasalnya, Bambang akhirnya mengusir salah satu petinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu dari ruang rapat Komisi VII DPR RI.

Kejadian itu rupanya mendapatkan perhatian dari Mantan Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah. Melalui akun Twitternya, ia memberikan pesan menohok mengenai perdebatan panas DPR dengan Silmy Karim.

Awalnya, Fahri megomentari sebuah cuitan mengenai daftar petinggi BUMN yang sudah menjadi "korban" pengusiran DPR. Ia mengatakan rapat DPR dengan BUMN selama ini tidak memiliki dasar hukum.

Menurut pengalamannya, rapat DPR dengan petinggi BUMN juga lebih banyak mudarat ketimbang manfaatnya.

Baca Juga: Baru Kemarin Diusir Dewan, Dirut Krakatau Steel Silmy Kini Langgar Tata Krama DPR karena Ngomong Tanpa izin di Rapat

"Rapat DPR dengan BUMN selain gak ada dasar hukumnya juga lebih banyak mudaratnya," cuit Fahri Hamzah sebagai keterangan Twitter seperti dikutip Suara.com, Selasa (15/2/2022).

Politikus Partai Gelora ini lantas menyarankan agar rapat antara DPR dengan BUMN dihentikan. Sebagai gantinya, ia menyarankan lebih baik rapat DPR dilakukan bersama Kementerian BUMN saja, sebagai kuasa pemegang saham.

Fahri Hamzah Beri Pesan Menohok Soal Pengusiran Petinggi BUMN Oleh DPR. (Twitter/@Fahrihamzah)
Fahri Hamzah Beri Pesan Menohok Soal Pengusiran Petinggi BUMN Oleh DPR. (Twitter/@Fahrihamzah)

"Sebaiknya dihentikan, cukup Kemneterian BUMN yang rapat sebagai kuasa pemegang saham," saran Fahri Hamzah.

Sementara itu, pemegang saham serta pengawas BUMN cukup mengadakan rapat dalam komisaris saja. Ia turut menyeret nama Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Fahri mencontohkan posisi Ahok sekarang yang menjabat sebagai Komisaris Pertamina, agar tidak perlu datang rapat ke DPR. Ahok hanya perlu menjalani rapat bersama Pertamina.

Baca Juga: Puan Kesal Tak Disambut Gubernur saat Kunjungan, Dirjen Otda Kemendagri: Itu Masalah Etika Saja, Tamu Wajib Dijamu

"Rapat pemegang saham dan pengawasan cukup di komisaris saja. Pertamina cukup rapat sama Ahok dkk. Gak usah ke DPR," tandas Fahri Hamzah.

Cuitan Fahri Hamzah yang mengomentari pengusiran Dirut PT Krakatau Steel Tbk, Silmy Karim ini langsung mendapatkan atensi warganet. Hingga berita ini dipublikasikan, cuitan tersebut sedikitnya telah mendapatkan 14 retweet dan 49 tanda suka.

Warganet juga membanjiri cuitan Fahri Hamzah dengan beragam pendapat. Ada yang membela pernyataan Fahri mengenai sikap DPR, tetapi banyak juga yang mengkritiknya.

"Hahahaha setuju bung Fahri," dukung warganet.

"DPR yang dulu jatahnya lancar dari BUMN, sekarang udah seret soalnya pak," sentil warganet.

"Apa karena dulunya zaman Menteri BUMN, RS nya ditolak ama DPR, terus jadi langsung dengan BUMN terkait?" komentar warganet.

"Nanti gak bisa marah-marah dong DPR. Macam gak paham saja bung Fahri ini," tambah yang lain.

"DPR nya turun kelas jadi sekelas direksi. Ngeri lucu-lucu," sindir warganet.

"Fahri Hamzah saat ini sebagai apa? Bukannya loe lagi nganggur saat ini?" celutuk warganet.

Dirut Krakatau Steel Diusir dari Rapat DPR

Direktur Utama PT Krakatau Steel Silmy Karim sempat diusir dalam rapat Komisi VII DPR RI, Senin (14/2/2022). Dalam rapat itu, Silmy Karim diusir oleh Pimpinan Rapat saat itu, yaitu Bambang Hariyadi.

Insiden Dirut Krakatau Steel diusir itu bermula saat Bambang mengajukan pertanyaan, usai Silmy Karim menjelaskan masalah yang terjadi di pabrik Blast Furnace.

Politikus dari Partai Gerindra ini mengaku bingung, melihat proses pembangunan Blast Furnace yang tidak kunjung selesai. Menurutnya, pada awal pembangunan pabrik itu sudah bagus lantaran diiringi semangat memperkuat industri baja dalam negeri.

Meski demikian, pembangunan yang tak kunjung rampung mengakibatkan kerugian yang membebani keuangan perusahaan. Namun dari pembangunan yang tidak kunjung usai ini, mengakibatkan kerugian juga membebani keuangan perusahaan.

Dalam perdebatan itu, Bambang Haryadi merasa kesal karena Silmy dianggap tidak menghormati rapat. Ia pun menyuruh Silmy keluar jika memang tidak menghargai Komisi VII DPR.

“Betul (Anda sebagai Dirut Krakatau Steel). Anda tolong hormati persidangan ini. Ada teknis persidangan. Kok kayaknya Anda enggak menghargai Komisi? Kalau sekiranya Anda enggak bisa ngomong di sini, Anda keluar,” tegas Bambang seperti dikutip Terkini.id -- jaringan Suara.com, Senin (14/2/2022).

“Baik, kalau memang harus keluar, kita keluar,” jawab Silmy.

“Keluar, Anda keluar,” usir Bambang.

Video yang mungkin Anda lewatkan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI