Survei SMRC: Kasus Arteria Dahlan Berefek Negatif Terhadap Elektablitas PDI Perjuangan di Jawa Barat

Selasa, 15 Februari 2022 | 14:47 WIB
Survei SMRC: Kasus Arteria Dahlan Berefek Negatif Terhadap Elektablitas PDI Perjuangan di Jawa Barat
Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan saat ditemui wartawan di gedung parlemen. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saiful Muzani Research & Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbarunya, Selasa (15/2/2022) terutama soal apa yang terjadi di Jawa Barat (Jabar).

Hasilnya, kasus Anggota DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan soal minta Kejati dicopot karena bicara dalam Bahasa Sunda ternyata berefek negatif terhadap keterpilihan partai berlambang banteng moncong putih di Jabar. 

Manager Program SMRC Saidiman Ahmad menjelaskan, ada 66 persen warga Jawa Barat yang mengetahui kasus Arteria Dahlan yang dianggap menyinggung etnis Sunda. 

Pemaparan hasil survei SMRC di Jabar. [Tangkapan layar]
Pemaparan hasil survei SMRC di Jabar. [Tangkapan layar]

"Ada 66 persen warga Jawa Barat yang mengetahui peristiwa itu jadi peristiwa ini cukup menghebohkan jadi warga Jawa Barat umumnya atau mayoritasnya mengetahui peristiwa itu," kata Saidiman dalam paparan surveinya secara daring, Selasa (15/2/2022). 

Baca Juga: Koalisi Penutur Bahasa Sunda Geram Arteria Dahlan Tak Bisa Dipidanakan

Saidiman menyebut, kasus Arteria ini ternyata berdampak negatif terhadap keterpilihan atau elektabilitas PDIP di Jawa Barat. 

"Kita lihat di sini, bahwa isu atau kasus Arteria Dahlan terkait pernyataan etnis sunda itu berdampak negatif terhadap elektabilitas PDIP. Kita lihat di sini dari yang tahu hanya peristiwa itu hanya 14 persen yang menyatakan pilihan terhadap PDIP. Sementara mereka yang tidak tahu itu 21 persen," tuturnya. 

"Ini artinya ada efek dari pengetahuan publik Jawa Barat terhadap peristiwa itu terhadap keterpilihan PDIP," sambungnya. 

Kemudian Saidiman juga mengungkapkan, pengaruh tersebut juga terlihat pada publik yang menilai setuju Arteria telah menyinggung etnis sunda. PDIP dari hasil itu hanya dipilih 11 persen saja. 

"Mereka yang setuju bahwa arteria menyinggung etnis sunda itu memberikan pilihan terhadap PDIP hanya 11 persen. Sementara tidak yang setuju dengan itu 20 persen," tuturnya.

Baca Juga: Kasus Arteria Dahlan soal Bahasa Sunda Dihentikan Berkat Hak Imunitas, Beda dengan Edy Mulyadi

"Jadi intinya adalah bahwa pertanyaan atau kasus pernyataan Arteria Dahlan ini punya pengaruh elektabilitas PDIP," sambungnya.

Adapun untuk diketahui, survei ini dilakukan pada periode 5-8 Februari 2022 dengan melalui saluran telepon. Pemilihan sampel dilakukan metode double sampling dengan jumlah sampel sebanyak 640 dan random digit dialing (RDD) sebanyak 161.  

Total sampel hasil kombinasi 2 metode tersebut sebanyak 801 responden. Adapun, margin of error survei diperkirakan ± 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI