Suara.com - Kementerian Kesehatan menyebutkan 1.090 pasien meninggal dunia selama terjadi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron, 68 persen pasien di antaranya belum divaksin.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan selain belum divaksin, kebanyakan pasien yang meninggal sudah lansia dan memiliki penyakit bawaan.
“Dari data 1.090 pasien yang meninggal hingga minggu 13 Februari 2022, 68 persen di antaranya belum divaksinasi lengkap, 76 persen usianya lebih dari 45 tahun, 49 persen masuk golongan lanjut usia, dan 48 persen memiliki komorbid," kata Nadia, Selasa (15/2/2022).
Namun, menurut Nadia, angka kasus pasien meninggal itu masih jauh lebih rendah dibanding lonjakan varian delta pertengahan tahun lalu.
Baca Juga: Kemenkes Minta Dokter Positif Covid-19 Tetap Kerja Saat Isolasi Mandiri
"Hari ini per 14 Februari 2022 kasus meninggal harian mencapai 145 jiwa per hari, jauh dibandingkan puncak Delta yang menyentuh angka 1.800 jiwa per hari," katanya.
Oleh sebab itu, dia meminta warga segera mendapatkan vaksinasi di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat agar terlindungi dari ancaman lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron.
Dia juga menegaskan apapun varian virusnya, langkah pencegahannya tetap sama yakni menjalankan protokol kesehatan 5M; memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
"Tidak ada lagi alasan kita untuk tidak mau divaksinasi melihat data-data yang ada,” tegas Nadia.
Kemenkes juga mengimbau agar pasien tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan agar melakukan isolasi mandiri di rumah, atau di tempat isolasi terpusat yang disediakan pemerintah. Hal ini akan mampu meringankan beban rumah sakit hingga 70%. Dengan begitu pasien sedang hingga kritis bisa ditangani secara terfokus.
Baca Juga: Temuan Kasus Omicron di Papua Buktikan Varian Baru Itu Sangat Menular