Sempat Disebut Haram oleh Ustaz Khalid Basalamah, Ini Sejarah Wayang di Indonesia

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 15 Februari 2022 | 09:51 WIB
Sempat Disebut Haram oleh Ustaz Khalid Basalamah, Ini Sejarah Wayang di Indonesia
Disebut Haram oleh Ustaz Khalid Basalamah, Ini Sejarah Wayang di Indonesia - Pajangan wayang untuk dekorasi rumah di Hari Kemerdekaan Indonesia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ustaz Khalid Basalamah dalam ceramahnya sempat menyebut wayang tak sesuai dengan ajaran Islam dan harus dimusnahkan. Hal ini langsung menjadi kontroversi di Tanah Air. Sebenarnya, bagaimana sejarah wayang di Indonesia?

Menyadur dari berbagai sumber, catatan awal tentang sejarah wayang di Indonesia berasal dari Prasasti Balitung pada Abad ke 4 yang berbunyi si Galigi mawayang.

Seni pertunjukan wayang sangat erat kaitannya dengan budaya dan agama di Indonesia. Tak hanya Islam, Hindu dan bahkan Katolik juga menggunakan wayang sebagai media penyebaran agama yang populer pada zamannya. 

Mulanya, wayang digunakan sebagai media penyebaran agama Hindu dengan kisah Ramayana dan Mahabharata. Pertunjukannya mengalami berbagai penyesuaian yang mengikuti latar belakang budaya Indonesia.

Baca Juga: Heboh Soal Wayang Haram, Ustaz Khalid Basalamah Minta Maaf: Saya Ajak Jadikan Islam Sebagai Tradisi

Ketika Islam mulai masuk ke Indonesia, pertunjukan wayang mengalami sedikit pergeseran karena tidak menampilkan Tuhan atau Dewa dalam wujud manusia.

Lalu munculah boneka wayang yang terbuat dari kulit sapi, di mana saat pertunjukan yang ditonton hanyalah bayangannya saja. Wayang jenis ini sekarang kita kenal sebagai wayang kulit

Sementara itu, penyebaran agama Katolik dengan wayang dimulai ketika misionaris Katolik, Bruder Timotheus L. Wignyosubroto mengembangkan Wayang Wahyu, yang sumber ceritanya berasal dari Alkitab.

Kembali pada sejarah wayang yang disebut haram oleh Ustaz Khalid Basalamah, di Indonesia ada sebuah wayang yang diciptakan untuk dakwah bernama wayang Sadat yang memperkenalkan nilai-nilai Islam.

Wayang Sadat ini mengadopsi Wali Songo dan dipentaskan pertama kali tahun 1985 oleh seniman bernama Suryadi dengan lakon Ki Ageng Pengging yang memuat ajaran tauhid dalam bentuk tersirat seperti janturan, dialog, syair gerongan dan cakepan sulukan.

Baca Juga: Klarifikasi soal Wayang, Ustaz Khalid Basalamah Sampaikan Permohonan Maaf

Kata Sadat dari wayang ini berasal dari kalimat “syahadat” yang merupakan rukun islam pertama yaitu meyakini sepenuh hati bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Esa dan Muhammad adalah Rasulullah. 

Selain bersumber dari karya sastra kuno berupa babad dan serat, sebagai wayang dakwah Islam, Suryadi juga menguatkan citra wayang sadat dengan menciptakan tokoh yang mengadopsi Wali Songo yaitu Sunan Bonang, Sunan Ampel, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga.

Seniman ini juga melepaskan lakon-lakon yang erat dengan epos Hindu-Buda dengan memasukkan tokoh dari zaman Kerajaan Islam Demak yaitu Raden Patah, Ki Ageng Pengging dan Joko Tingkir.

Kekinian, Ustaz Khalid Basalamah telah memberikan klarifikasi atas viral ceramahnya tentang wayang tersebut. Ia pun sudah menyampaikan permintaan maaf.

Itulah sejarah wayang di Indonesia yang disebut tak sesuai dengan ajaran Islam dan harus dimusnahkan Ustaz Khalid Basalamah.

Kontributor : Rima Suliastini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI