Sedih Lihat Warga Terbelah, Putri Gus Dur: Program Pemerintah Malah Menghancurkan Tatanan Sosial di Wadas

Selasa, 15 Februari 2022 | 09:50 WIB
Sedih Lihat Warga Terbelah, Putri Gus Dur: Program Pemerintah Malah Menghancurkan Tatanan Sosial di Wadas
Ilustrasi warga Wadas yang sempat ditangkap polisi setelah bertemu ibunya di halaman masjid Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022). (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid menilai pemerintah telah merusak tatanan sosial warga Desa Wadas, Purworejo karena muncul kelompok pro dan kontra di tengah masyarakat.

Alissa mengatakan awalnya warga Wadas ini hidup rukun dan damai, namun menjadi terbelah karena proyek pemerintah yang ingin menambang batu andesit di Wadas untuk pembangunan Bendungan Bener.

"Ini yang sangat kami sedihkan karena muncul setelah ada program pemerintah ini, jadi program prioritas pemerintah itu malah justru menghancurkan tatanan sosial yang ada di situ (Wadas)," kata Alissa, Senin (14/2/2022).

Ketua Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid mengunjungi Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Sabtu (12/2/2022). [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]
Ketua Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid mengunjungi Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Sabtu (12/2/2022). [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

Putri Sulung Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini menyebut perpecahan warga Wadas yang pro dan kontra ini bahkan sudah sampai ke kelompok anak-anak.

Baca Juga: Ganjar Temui Warga Desa Wadas, Yenny Wahid: Pemimpin yang Baik Harus Berani Berdialog Langsung

Anak-anak yang keluarganya menolak tambang terkadang merundung teman sebayanya yang memberikan tanahnya kepada pemerintah, begitu juga sebaliknya.

"Mereka merasa terancam oleh social pressure, saya ketemu sama anak kecil yang selalu menangis karena dituding teman-temannya 'wei kamu anaknya BBWS', sehingga anak ini gak mau ngaji dan lain-lain," ungkapnya.

Namun, Alissa menegaskan bahwa tidak ada aksi saling teror dan kekerasan antar warga Wadas akibat rencana pembangunan Bendungan Bener, pro dan kontra hanya sebatas saling tuding.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI