Suara.com - Ketua KPU Ilham Saputra merespon polemik terkait besarnya anggaran Komisi Pemilihan Umum yang diajukan. Kendati demikian, besarnya anggaran tersebut belum final.
"Persiapan yang kami lakukan dengan persiapan anggaran heboh, kemudian stakholder membicarakan soal anggaran yang besar sekali. Tentu kami sampaikan bahwa anggaran ini masih bisa kita bicarakan, masih bisa kita rasionalisasikan," kata Ilham dalam sambutan peluncuran Hari Pemungutan Suara Pemilu Serentak tahun 2024 yang disiarkan dari Youtube KPU, Senin (14/2/2022) malam.
Diketahui KPU mengajukan anggaran sebesar Rp86,2 Triliun untuk penyelenggaraan Pemilu 2024. Ilham menjelaskan anggaran yang diajukan KPU tersebut untuk memperbaiki sarana dan prasarana kantor KPU di kabupaten, kota maupun provinsi guna menyukseskan penyelenggaraan Pemilu.
"Tetapi KPU berkomitmen untuk mengembangkan sarana dan prasarana di kabupaten kota maupun provinsi," ucap dia.
Baca Juga: Evaluasi Pilpres 2019, Perludem Singgung 894 Petugas Pemilu Meninggal Akibat Kelelahan
Ilham mengaku bahwa sejumlah kantor-kantor KPU di daerah masih dipinjamkan pemerintah daerah. Bahkan ada yang menyewa ruko di daerah yang dijadikan sebagai kantor KPU.
"Tentu ini adalah salah satu upaya kami untuk meningkatkan sarana dan prasarana tadi dalam rangka menyukseskan
pemilu 2024," tuturnya.
Selain itu, Ilham mengharapkan pemerintah bisa menaikkan honor Badan Adhoc KPU. Pihaknya juga berharap agar DPR segera memutuskan.
"Pak Sekjen KPU telah berkoordinasi dengan Badan Anggaran DPR, semoga apa yang kita upayakan bersama bisa segera diputuskan. Karena tentu nanti anggota KPU periode berikutnya membutuhkan
kepastian dalam menyukseskan penyelenggaraan pemilu dan Pilkada
2024 yang akan datang," katanya.