Pengamat Ingatkan Puan jika Masih Ingin jadi Capres, Diminta untuk Tidak Baper dan Lebay

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Senin, 14 Februari 2022 | 14:13 WIB
Pengamat Ingatkan Puan jika Masih Ingin jadi Capres, Diminta untuk Tidak Baper dan Lebay
Ketua DPR, Puan Maharani. (Dok: DPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menanggapi soal kekesalan Puan Maharani karena curhat ada gubernur yang tak menyambutnya.

Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Fernando mengatakan, sebenarnya Puan Maharani tidak perlu mempersoalkan atas tindakan gubernur yang tidak menyambut  kedatangannya.

Pasalnya, Fernando menyebut hal tersebut bukan sesuatu yang penting.

"Justru seharusnya sebagai ketua DPR harus bangga kalau ada gubernur yang lebih memprioritaskan kerja untuk rakyat, daripada sekadar menyambut kedatangannya yang sudah disambut oleh banyak pihak dan pejabat," kata Fernando dilansir Wartaekonomi.co.id.

Baca Juga: Megawati Disebut Tak Restui Duet Prabowo Subianto-Puan Maharani di Pilpres 2024: Ogah Kader PDI P Jadi Cawapres

Ketua DPR RI, Dr. (H. C) Puan Maharani. (Dok: DPR)
Ketua DPR RI, Dr. (H. C) Puan Maharani. (Dok: DPR)

Fernando mengatakan, sebaiknya Puan lebih peka lagi sebagai wakil rakyat untuk tidak terlalu mempersoalkan hal-hal yang tidak penting seperti seremonial dan protokoler.

Dengan adanya lontaran tersebut, Fernando beranggapan bahwa Puan belum bisa menjadi pemimpin.

"Jadi, (Puan) sebaiknya janganlah terlalu bermimpi untuk menjadi presiden atau wakil presiden kalau masih lebih mementingkan penyambutan dibandingkan melakukan karya nyata untuk masyarakat," katanya.

Fernando meminta Puan jangan terlalu membanggakan sebagai Ketua DPR RI ke-23.

Menurut dia, tak perlu Puan masih lebih memperhatikan penjemputan, seremonial, dan protokoler dibandingkan membangun kedekatan dengan masyarakat.

Baca Juga: Jika Ingin Maju di Pilpres 2024, Pengamat Sebut Anies Baswedan Harus Punya Tiga Modal Ini

Sebab, sebagai wakil rakyat, dia justru seharusnya lebih berharap dan bangga kalau kedatangannya disambut oleh masyarakat bukan malah berharap disambut oleh gubernur.

"Puan sebaiknya belajar lagi untuk mengendalikan perasaannya sehingga tidak "baper" dan "lebay" hanya karena tidak disambut oleh gubernur tempat dirinya melakukan kunjungan sebagai DPR," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI