Soal Curhatan Puan Maharani, Pengamat: Megawati Tak Mungkin Menegur

Senin, 14 Februari 2022 | 14:08 WIB
Soal Curhatan Puan Maharani, Pengamat: Megawati Tak Mungkin Menegur
Ketua DPR RI, Dr. (H. C) Puan Maharani. (Dok: DPR)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti Utama Indonesia Political Opinion (IPO) Catur Nugroho menanggapi soal buntut curhatan Puan Maharani.

Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Puan Maharani menjadi sorotan terkait curhatannya.

Puan bercerita bahwa dirinya tak disambut oleh seorang gubernur saat berkunjung ke daerah.

Catur Nugroho menyebut, Puan Maharani tak akan mendapatkan teguran dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Megawati Disebut Tak Restui Duet Prabowo Subianto-Puan Maharani di Pilpres 2024: Ogah Kader PDI P Jadi Cawapres

Menurutnya, kemungkinan tersebut sangat kecil lantaran Puan memiliki posisi tinggi di PDIP.

"Sepertinya tidak mungkin (ditegur, red), mengingat posisi Puan sebagai putri dari Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri," kata Catur, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Senin (14/2/2022).

Catur mengatakan hal ini dapat berakibat buruk terhadap pandangan politik.

Selain itu, ucapan Puan dinilai tidak pantas lantaran sebagai Ketua DPR.

"Hal seperti ini tidak seharusnya dilakukan seorang Ketua DPR, sekaligus pengurus partai terbesar di Indonesia," tandasnya.

Baca Juga: PDI Perjuangan Diprediksi Kalah di Pilpres 2024 Jika Paksakan Duet Ganjar Pranowo-Puan Maharani

Catur memberikan saran sebaiknya ada perubahan nyata di internal PDIP.

"Itu pernah saya sampaikan terkait dinasti politik di tubuh partai demokrasi (PDIP)," jelasnya.

Sebelumnya, Puan Maharani curhat merasa kesal karena ada gubernur yang tak mau menyambut dirinya saat kunjungan kerja.

Dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Puan mengatakan gubernur tersebut tidak bangga dengan dirinya.

Hal tersebut ia ungkapkan pada saat rapat koordinasi tiga pilar PDIP di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (9/2/2022) lalu.

"Saya ini Ketua DPR ke-23 dari tahun 45 setelah menjabat DPR-DPR, itu saya Ketua DPR ke-23. Begitu saya datang nggak mau menyambut gitu loh. Saya jadi bingung. Kayak nggak semangat gitu. Padahal, harusnya jadi kebangaan loh, ada kebangaan, saya juga bangga kok datang sebagai Ketua DPR ke mana-mana," kata Puan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI