Suara.com - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat DKI Jakarta masih melakukan perekrutan untuk kepengurusan baru demi mengejar target pemenangan Pemilu 2024 mendatang. Salah satu kader yang baru bergabung adalah Khadijah Al-Makiyah.
Khadijah merupakan putri bungsu Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Abuya KH Syakrim. Khadijah sendiri mengaku sudah mendapatkan restu dari ayahnya untuk masuk ke partai lambang mercy itu.
"Kemarin, saya berdiskusi dengan abi (Abuya KH Syakrim) soal rencana bergabung dengan partai Demokrat. Alhamdulillah, Abu memerintahkan dan merestui saya buat bergabung dengan Partai Demokrat," ujar Khadijah dalam keterangan tertulis, Minggu (13/2/2022).
Menurut perempuan kelahiran 1986 ini, sudah saatnya anak-anak muda di Jakarta turut berjuang melalui partai politik. Ia sendiri berniat membangun rumah anak dan perempuan lewat Demokrat.
"Karena kita tahu, tidak sedikit warga terutama perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan dan pelecehan. Dengan bergabung bersama Partai Demokrat, saya ingin mewujudkannya," kata perempuan yang akrab disapa Maya ini.
Menurutnya, konsep rumah aman bagi perempuan korban kekerasan bisa berbentuk shelter rumah singgah yang lengkap dengan layanan hotline. Saat ini, katanya, pemerintah baru bisa menyiapkan layanan hotline semata sehingga belum bisa memberikan perlindungan yang konkret.
Bahkan, Maya siap menyediakan sebidang tanah di kawasan Bogor untuk dijadikan rumah aman bagi perempuan korban kekerasan.
"Konsep shelter berupa rumah singgah untuk perlindungan emergency. Mereka boleh tinggal beberapa waktu di tempat tersebut sambil diberi konseling gratis dan diajari keterampilan," jelasnya.
Sebelumnya, DPD Demokrat DKI Jakarta mulai menyusun struktur pengurus baru setelah Ketua baru terpilih. Mulai dari akademisi hingga selebgram ikut digandeng untuk masuk kepengurusan.
Baca Juga: Susun Struktur Pengurus yang Baru, DPD Demokrat DKI Jakarta Gandeng Akademisi hingga Selebgram
Ketua DPD Partai Demokrat DKI, Mujiyono mengatakan pihaknya melakukan seleksi ketat untuk membentuk kepengurusan baru. Ia memang ingin menggandeng kalangan dari berbagai latar belakang untuk masuk kepengurusannya.