Suara.com - Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul angkat suara terkait kericuhan yang terjadi di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Seperti diketahui, kericuhan sempat terjadi di Desa Wadas yang berujung penangkapan warga desa, yang pada akhirnya dipulangkan lagi.
Melansir Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, menurut Adib Miftahul, kejadian tersebut merupakan ujian yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menakar sejauh mana bisa menyelesaikan konflik di Desa Wadas.
"Oleh sebab itu, kalau Ganjar bisa mengatasi ini semua dengan dialog dan cara berkomunikasinya, saya kira akan menambah popularitas dan elektabilitas Ganjar," tegas Adib Miftahul seperti dilansir Wartaekonomi.co.id.
Baca Juga: Temui Warga Wadas dan Berdialog di Masjid, Ganjar Pranowo: Ikhtiar Mencari Solusi Terbaik
Sebab, menurut Adib Miftahul, Ganjar Pranowo merupakan tokoh potensial yang digadang-gadang bertarung di Pilpres 2024.
Oleh karena itu, Adib Miftahul menilai, suka tidak suka Ganjar Pranowo akan disorot dalam kejadian ini.
"Walaupun ada yang pro dan kontra, saya kira wajar saja. Tapi saya kira sampai sejauh ini Ganjar bisa meredakan situasi," ungkapnya.
Dalam kasus Wadas ini, menurut Adib, ada kontradiksi yang terjadi di media sosial dan media massa karena banyak diksi dan narasi pro kontra.
"Namun, sayangnya narasi tersebut cenderung dikapitalisasi menjadi sebuah senjata yang tidak baik bagi ketenangan dan keharmonisan kita sebagai warga negara," jelasnya.
Baca Juga: Polemik Pencairan JHT, Legislator PAN: Banyak Kebijakan Pemerintah yang Diputus Sepihak
Sebelumnya, Ganjar Pranowo telah minta maaf kepada warga Desa Wadas, Purworejo, atas penyerbuan aparat.
"Saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Purworejo dan Desa Wadas. Karena kejadian kemarin ada yang merasa betul-betul tidak nyaman," jelas Ganjar Pranowo saat menggelar jumpa pers di Mapolres Purworejo, Rabu (9/2/2022).
Ganjar menegaskan, dirinya akan bertanggungjawab atas peristiwa yang terjadi di Desa Wadas itu. Termasuk terkait sejumlah masyarakat yang diamankan oleh aparat, dirinya meminta untuk dibebaskan.
"Saya intens komunikasi dengan Kapolda, Wakapolda, dan lainnya, memantau perkembangannya. Hari ini akan dilepas untuk dipulangkan," ujar Ganjar Pranowo.