Viral Mahasiswa Curhat Kuliah Satu Semester Bikin Mental Health Terpuruk, Banjir Nyinyiran

Senin, 14 Februari 2022 | 10:14 WIB
Viral Mahasiswa Curhat Kuliah Satu Semester Bikin Mental Health Terpuruk, Banjir Nyinyiran
Ilustrasi mahasiswa. (Unsplash.com/Tim Gouw)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Curhatan mahasiswa yang merasa terpuruk saat menjalani semester 1 di perguruan tinggi menjadi viral. Ia menceritakan kesehatan mentalnya langsung terpuruk begitu mulai berkuliah di semester awal.

Pengakuannya ini menjadi viral setelah dibagikan oleh akun Twitter @/collegemenfess. Akun ini membagikan tangkapan layar berisi curhatan panjang anak kuliah tersebut.

"Gimana kata-kata untuk ngeyakinin orang tua gue," tulis akun ini sebagai keterangan Twitter seperti dikutip Suara.com, Senin (14/2/2022).

Mahasiswa berusia 21 tahun ini tidak menyangka jika kuliah ternyata sangat mempengaruhi kesehatan mentalnya. Ia begitu stres saat diberi banyak materi dan tugas di semester 1.

Baca Juga: Viral Outfit Penjual Gorengan Ini Gegerkan Warga Siang Bolong: Nyi Roro Bakul

Menurutnya, tugas-tugasnya di semester 1 telah membuat dirinya kesulitan melakukan "self healing". Selain itu, ia juga merasa menjadi kurang melakukan "self reward".

"Gue anak 21, gak nyangka ternyata kuliah itu seburuk itu untuk mental health. Semester 1 kemarin gue udah dihujani materi sama tugas yang bener-bener banyak. Akibatnya waktu gue untuk healing sama self reward jadi kurang banget," curhat mahasiswa ini.

Viral Mahasiswa Curhat Kuliah Satu Semester Bikin Mental Health Terpuruk. (Twitter/@collegemenfess)
Viral Mahasiswa Curhat Kuliah Satu Semester Bikin Mental Health Terpuruk. (Twitter/@collegemenfess)

Padahal, mahasiswa ini biasa memiliki banyak waktu untuk menonton Netflix. Ia juga sering bertukar pesan dengan sahabat-sahabatnya secara intens. Sayang, kesibukan kuliah membuatnya sulit melakukan hal-hal tersebut.

"Yang tadinya gue masih bisa nonton Netflix sama chat-chatan sama bestie, sekarang jadi sudah banget. Gue kayaknya belum siap kuliah deh," aku mahasiswa ini.

Mahasiwa ini mengakui sudah bilang ke orang tua mengenai tingkat stresnya. Ia mengatakan ke orang tua jika dirinya belum siap secara mental untuk berkuliah.

Baca Juga: Viral Penghulu Belepotan Pakai Bahasa Inggris saat Nikahkan Bule dan WNI, Balasan Mempelai Pria Auto Panen Sorakan

Bahkan, mahasiswa ini sudah meminta izin untuk mengambil cuti dari kuliah selama 6 bulan. Hal ini dilakukan agar dirinya bisa melakukan "healing". Namun, orang tua langsung tidak menyetujui niatnya.

"Gue udah ngomong ke orang tua kalau gue mau cuti semester ini. Gue mau fokus healing selama 6 bulan ini. Tapi orang tua gue malah gak setuju," bebernya.

Tak sampai di situ, ia curhat orang tuanya justru menyebutnya manja. Situasi itu membuat ia semakin terpuruk dan bingung. Ia takut jika memaksakan kuliah tanpa "healing", maka nilainya bisa menurun drastis.

"Bahkan gue dibilang manja. Gue bingung mau gimana, takutnya kalau paksain IPK malah tambah anjlok," ungkapnya.

Lebih lanjut, mahasiswa ini sampai menangis frustasi dengan sikap orang tua. Menurutnya, orang tuanya tidak memahami isu kesehatan mental yang dialaminya.

"Gue juga susah komunikasikan ini ke orang tua karena mereka gak aware soal mental health kayak gue. Gue mesti gimana?" pungkasnya dengan emoji menangis.

Viral Mahasiswa Curhat Kuliah Satu Semester Bikin Mental Health Terpuruk. (Twitter/@collegemenfess)
Viral Mahasiswa Curhat Kuliah Satu Semester Bikin Mental Health Terpuruk. (Twitter/@collegemenfess)

Curhatan panjang lebar mahasiswa ini mengenai mental health, self reward sampai healing langsung ramai mendapatkan atensi warganet. Hingga berita ini dipublikasikan, cuitan tersebut sedikitnya telah mendapatkan 17 ribu retween dan 10 ribu tanda suka.

Warganet juga membanjiri kolom komentar curhatan warganet itu dengan nyinyiran, alih-alih simpati. Banyak yang menilai jika mahasiswa itu memang berlebihan dan mendukung sikap orang tuanya.

"Gimana ya nder. Welcome to the jungle, mau gamau ya harus usaha buat survive," pesan warganet.

"Cuy lu tuh sebenernya cuma butuh libur alias refreshing. Idealnya refreshing itu 1-2 minggu. Kagak ada healing apa self reward-lah 6 bulan. Emang 6 bulan lu mau ngapain? Menyelesaikan perang di Timur Tengah lu? Buang-buang waktu aje. Libur semester aja kan 1 bulan lebih, bahkan ada yang 2 bulan. Itu cukup," tegur warganet.

"HALAH! 6 bulan, cuti melahirkan di Nestle lu?" sahut warganet.

"Ya nder, silahkan healing 6 bulan atau lebih. Silahkan. Tapi niscaya itu gak akan mengubah apa-apa. Healing itu konsepnya bukan lebih lama lebih baik, tapi seberapa berkualitas kita bisa memulihkan energi kita. Semoga lekas sembuh dan semangat kembali ya," komentar warganet.

"Ini self diagnosis gak sih? Healing 6 bulan? Rasain aja besok dunia kerja, kuliah gak ada apa-apanya," tambah yang lain.

"Paham kok, lu lagi culture shock dari masa SMA ke bangku perkuliahan yang mana tugas dosen itu emang setingkat lebih ‘serius’ dari pr-pr yang guru lu kasih selama ini. Tapi, yang perlu lu sadari adalah jangan berlindung dibalik kata self healing dan self reward buat menjustifikasi the unsettled feeling yang timbul gegara mental lu yang gak siap tumbuh dewasa ini," jelas warganet.

Video yang mungkin Anda lewatkan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI