Jika Ingin Maju di Pilpres 2024, Pengamat Sebut Anies Baswedan Harus Punya Tiga Modal Ini

Senin, 14 Februari 2022 | 08:38 WIB
Jika Ingin Maju di Pilpres 2024, Pengamat Sebut Anies Baswedan Harus Punya Tiga Modal Ini
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjawab pertanyaan komunitas Mileanis saat Talkshow Kebangsaan di RM Losari dan Food, Jalan Lamadukelleng, Makassar, Sulawesi Selatan. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi salah satu tokoh yang digadang-gadangkan akan maju ke Pilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Dalam hal ini, seorang pengamat politik mewanti-wanti tiga buah modal yang perlu ditaklukan Anies.

Melansir dari Terkini.id -- jaringan Suara.com, pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago mengungapkan bahwa setidaknya ada tiga tantangan bagi Anies untuk maju ke Pelpres mendatang.

Pangi Syarwi Chaniago mulanya menanggapi hasil survei kepemimpinan Anies selama menjabat jadi Gubernur DKI. Pada survei dari peneliti Populi Center itu menyatakan bahwa sebanyak 86 persen responden puas dengan kepeminpinan Anies dan Wakil Gubernur, Ahmad Riza Patria.

“Anies wajar dan patut berbangga, karena Jakarta tetap dilihat sebagai miniatur Indonesia yang cukup beragam. Secara nasional tetap sangat kompetitif, meskipun tidak ada yang terlalu superior,” ujar Pangi seperti yang dikutip Suara.com dari Terkini.id.

Baca Juga: Doakan Anies Baswedan Jadi Presiden Lewat Lagu, Dorce Gamalama Dihujat Netizen Minta Duit

Namun untuk menuju Pilpres 2024, Pangi menyatakan bahwa Jakarta masih belum bisa merepresentasikan peta politik secara nasioanl.

Ia melanjutkan bahwa Anies punya yha tantangan utama untuk maju menjadi calon presiden (capres) 2024.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Suara.com/Fakhri)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Suara.com/Fakhri)

Tantangan pertama adalah modal elektoral, kedua adalah partai, sementara ketiga adalah modal biaya.

Dalam hal ini, menurut Pangi survei bisa berperan sebagai magnet elektoral atau bagian dari modal elektoral (penarik suara massa).

Jika modal eletoral sudah ada, maka akan menjadi daya tarik untuk dilirik partai.

Baca Juga: Ancam Kader Golkar yang tak Dukung Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024, Aburizal Bakrie: Berhadapan dengan Saya

“Survei itu punya dua tujuan, pertama untuk mendapatkan tiket partai, kalau elektabilitas tinggi, maka partai merapat dengan sendirinya, karena partai sangat pragmatis dan transaksional, yang penting mereka bakal mendukung yang bakal menang (bandwagon effect),” ujar Pangi.

Lanjut “Kedua, survei juga bisa mengiring opini publik. Terakhir survei juga bisa digunakan untuk mencari sponsor atau bohir yg membiayai. Sebab pemilu kita ini mahal, high cost, mustahil tanpa ada pemodal,” imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI