Suara.com - Lima staf Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diculik di Yaman selatan ketika kembali ke Aden setelah tugas lapangan, demikan menurut pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Sabtu (12/2/2022).
Para staf itu diculik pada Jumat di provinsi Abyan, kata Russell Geekie, juru bicara pejabat tinggi PBB di Yaman.
"PBB berhubungan erat dengan pihak-pihak berwenang untuk memastikan pembebasan mereka," kata Geekie.
Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional, yang berbasis di Yaman selatan, sedang bekerja untuk membebaskan staf PBB yang diculik oleh orang-orang bersenjata yang tidak dikenal itu , kantor berita resmi pada Sabtu mengutip pernyataan kabinet.
Baca Juga: Serangan Udara Hancurkan Rutan di Yaman, 90 Orang Tewas
Seorang pejabat di kantor PBB di Aden mengatakan kepada Reuters bahwa empat dari mereka yang ditangkap adalah warga negara Yaman.
Yaman telah terperosok dalam kekerasan sejak gerakan Houthi yang bersekutu dengan Iran menggulingkan pemerintah dari ibu kota, Sanaa, pada akhir 2014, yang mendorong koalisi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi untuk campur tangan beberapa bulan kemudian.
Di antara banyak kekuatan yang merongrong stabilitas Yaman adalah kelompok militan Al Qaida dan ISIS yang di masa lalu melakukan serangan termasuk di selatan, yang tahun lalu mengalami protes atas kondisi ekonomi yang memburuk.
Perang telah menewaskan puluhan ribu orang dan menyebabkan krisis kemanusiaan yang mengerikan dengan 80% penduduk Yaman bergantung pada bantuan pihak luar. (Sumber: Antara/Reuters)
Baca Juga: Arab Saudi Perangi Houthi, 90 Orang Tewas dan 200 Luka Dalam Serangan Udara di Yaman