Tragedi Mona Heydari Dan Fenomena Honor Killing, Membunuh Demi Kehormatan

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 14 Februari 2022 | 05:59 WIB
Tragedi Mona Heydari Dan Fenomena Honor Killing, Membunuh Demi Kehormatan
Ibu muda Iran Mona Heydari dibunuh kepalanya diarak keliling kota oleh suaminya sendiri. (Foto: Newsflash via Metro.co.uk)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konten berita ini mengandung unsur kekerasan. Sebaiknya tak dilanjutkan membaca jika emosi Anda sedang tidak stabil

Sabtu (5/2/2022) menjadi hari memilukan bagi sosok Mona Heydari. Ibu muda berumur 17 tahun di Iran itu tewas dengan cara yang amat sadis.

Yang memilukan lagi, ia tewas di tangan suaminya sendiri, Sajjad Heydari. Sebelum tewas, tubuh Mona diikat terlebih dahulu hingga kepalanya dipenggal.

Dengan mimik wajah bangga, aksi Sajjad yang terekam kamera video menenteng kepala istrinya keliling jalanan Kota Ahvaz di salah satu provinsi di Iran.

Video tersebut sempat viral di jagat media sosial Iran hingga memantik banyak kecaman.

Menyitat laman Metro.co.uk, Minggu (13/2/2022), Mona Heydari dibunuh dengan dalih honor killing atau pembunuhan demi martabat.

Honor killing merupakan praktik pembunuhan terhadap anggota keluarga yang dituduh telah melakukan tindakan memalukan. Lantas apa itu honor killing?

Honor killing bisa diartikan sebagai tindakan pembunuhan demi martabat atau kehormatan. Secara luas, dapat diartikan sebagai melakukan pembunuhan terhadap anggota keluarga yang dianggap melakukan perbuatan memalukan. Ternyata, honor killing sudah kerap terjadi di Iran.

Berdasarkan laporan surat kabar harian Sharq, yang merupakan surat kabar harian lokal di Iran, menyebutkan bahwa setiap tahun terjadi honor killing rata-rata sebanyak 375-450 kali pembunuhan.

Baca Juga: CEK FAKTA: Mona Tewas Dipenggal Suami karena Selingkuh, Benar Atau Hoaks?

Dalam laporan itu, ahli kriminal menyatakan bahwa pembunuhan dengan dalih honor killing terjadi karena rasa kebencian para pria terhadap wanita. Budaya patriarki yang dilembagakan dalam hukum masyarakat juga meningkatkan fenomena ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI