Masyarakat di Sekitar Stadion Mamuju Siap Digusur jika Dapat Kompensasi

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Senin, 14 Februari 2022 | 02:05 WIB
Masyarakat di Sekitar Stadion Mamuju Siap Digusur jika Dapat Kompensasi
Warga disekitar areal stadion Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menolak digusur jika tidak mendapatkan ganti rugi dan kompensasi dari pemerintah di Mamuju, Minggu (13/2/2022) ANTARA Foto/ M Faisal Hanapi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah masyarakat di sekitar areal stadion Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menolak digusur dan bakal terus bertahan. Mereka minta ganti rugi dan kompensasi dari pemerintah.

"Kami akan bertahan dan menolak digusur, dengan resiko apapun, jika tidak ada ganti rugi dan kompensasi yang diberikan pemerintah di Mamuju," kata Almiswari, koordinator warga yang menolak penggusuran pemukiman warga di areal stadion Mamuju, Minggu (13/2/2022).

Almiswari menuturkan, lahan yang digunakan beberapa kepala keluarga di sekitar areal stadion Mamuju yang selama ini membangun pemukiman, telah diminta sekda Kabupaten Mamuju, Suaib dan Camat Mamuju, untuk mengosongkan lahan tersebut, karena lahan itu diklaim milik Pemkab Mamuju.

"Warga diminta mengosongkan lahan tersebut sampai 15 Januari 2021, namun pemerintah tidak memberikan solusi ganti rugi dan kompensasi terhadap warga," katanya.

Baca Juga: Sambangi Balai Kota, Koalisi Ini Surati Anies Minta Aturan Penggusuran Buatan Ahok Dicabut

Ia menyampaikan, bahwa lahan yang digunakan masyarakat diareal stadion dalam proses sengketa hukum, sehingga warga masih berada lokasi yang diklaim pemerintah tersebut.

Oleh karena itu, ia meminta agar pemerintah tidak melakukan pembongkaran rumah warga karena lahan yang digunakan masyarakat masih dalam tahap sengketa.

Ia juga meminta kepada pemerintah dan aparat keamanan di Mamuju, agar menggunakan cara berperikemanusiaan dan berdialog dengan masyarakat dalam persoalan tersebut.

"Kami berharap ada kompensasi dan ganti rugi, dan kami tetap bertahan disini jika tidak tidak ada kompensasi dan ganti rugi," katanya.

Sementara itu aktivis Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Pimpinan Kota Mamuju, Irfan Herianto menyayangkan sikap pemerintah di Mamuju yang sebelumnya telah menggusur pemukiman masyarakat tanpa ada kompensasi dan ganti rugi.

Baca Juga: Korban Penggusuran, Sudah 5 Tahun Negara Abaikan Hak Hidup Masyarakat Pesisir Pantai Merpati Bulukumba

"Sebelumnya pemerintah telah menggusur sebanyak enam kepala keluarga di areal stadion namun tidak ada kompensasi dan ganti rugi yang diberikan sehingga warga kini bertahan di tenda darurat, karena tidak punya pemukiman," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI