Suara.com - Deputi I Kepala Staf Kepresidenan (KSP)Febry Calvin mengungkapkan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika tidak akan berhenti pada ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia yang bakal digelar di Sirkuit Mandalika pada Maret mendatang.
Ke depan, Febry menyebut akan banyak agenda nasional dan internasional yang akan digelar, dan diharapkan bisa melahirkan pertumbuhan ekonomi baru.
"MotoGP ini hanya permulaan saja. Nantinya akan ada banyak lagi event berskala nasional dan internasional. Karena itu butuh dukungan seluruh elemen masyarakat agar bisa melahirkan multiplier effect yang bersifat jangka panjang," tegas Febry dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/2/2022).
Menurut Febry, salah satu kunci untuk menumbuhkan multiplier effect dari pengembangan Mandalika ialah yakni melalui pemberdayaan masyarakat lokal. Hal tersebut sesuai dengan komitmen dan arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat menetapkan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Baca Juga: Pembalap MotoGP soal Mandalika: Seperti Qatar dan Thailand dengan Sentuhan Argentina
"Sejak awal pengembangan Mandalika dirancang secara holistik. Pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat lokal harus dilakukan secara beriringan," tuturnya.
Febry juga menyebut ada banyak sektor pendukung kegiatan pariwisata yang akan merasakan dampak multiplier dari pengembangan Mandalika. Ia mencontohkan seperti pada segi konstruksi, penyedia akomodasi, makan dan minum, serta transportasi dan UMKM.
"Kegiatan-kegiatan ini tentunya akan melibatkan masyarakat lokal," ucapnya.
"Intinya Mandalika bukan proyek gagah-gagahan, tapi memang didedikasikan untuk masyarakat Indonesia khususnya masyarakat NTB."
Baca Juga: Cerita Marshal Asal Dusun Sentalan Lombok Tengah Melihat Kecepatan Pembalap MotoGP di Depan Mata