Suara.com - Juru Bicara DPP PSI Rian Ernest memberikan tanggapan mengenai kebijakan Kementerian Pertahanan yang menandatangani kontrak kerja pembelian enam pesawat tempur.
Rian Ernest mempertanyakan kebijakan tersebut. Menurut Rian, saat ini musuh Indonesia adalah virus yang tidak membutuhkan senjata seperti pesawat tempur.
Rian mengatakan, saat ini Indonesia lebih membutuhkan senjata untuk melawan virus berupa obat dan vaksin.
"Pak Prabowo Subianto, apakah layak kita jor-joran belanja pesawat tempur sekarang? Musuh kita sekarang virus, senjata yang dibutuhkan obat dan vaksin," kata Rian, dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com, Sabtu (12/2/2022).
Baca Juga: PSI Respons Soal Polemik Desa Wadas, Beri Pesan ke Ganjar Pranowo Begini
Rian juga meminta kepada Prabowo untuk transparan ke publik mengenai pembelian alutsista.
"Sikap terbuka itu bisa dimulai dengan merilis rencana strategi pembelian Alutsista. Apa saja yang mau dibeli, apa dasar kebijakannya, dan seterusnya," ujarnya.
Iapun kemudian menyinggung soal pengadaan alutsista dengan Pilpres 2024.
"Jangan sampai ada pertanyaan di publik, apakah pengadaan Alutsista ratusan triliun menjelang Pemilu 2024 ini berkaitan dengan hajatan Pilpres," lanjutnya.
Seperti diketahui, Kemhan membeli enam pesawat tempur generasi 4,5 Dassault Rafale buatan Prancis.
Baca Juga: Sedan Terbakar pada Kecelakaan Tewaskan Anak Gubernur Kaltara Milik Fatimah, Tunggak Pajak
Prabowo Subianto mengatakan hal itu usai menerima kunjungan kehormatan Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis Florence Parly di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta.
"Kita mulai hari ini dengan tanda tangan kontrak pertama untuk enam pesawat," ucap Prabowo, seperti dikutip dari wartaekonomi--jaringan Suara.com.
Prabowo mengatakan dalam waktu dekat akan disusul dengan kontrak untuk 36 pesawat lagi.