Batu andesit terbentuk melalui proses saat terjadinya erupsi gunung berapi. Ketika lava vulkanik atau lahar panas mengalir dipermukaan tanah kemudian terkena udara hingga akhirnya berubah menjadi batu.
Tekstur batu andesit sendiri mengandung mineral dengan butiran kristal halus berukuran kecil di dalamnya. Kandungan yang ada pada batu akibat cepatnya proses dalam membentuk batu dari lava yang mengalir di permukaan bumi. Namun kandungan mineral dalam batuan ini sangatlah kecil sehingga tidak bisa dilihat secara kasat mata.
Masyarakat sudah memanfaatkan batu vulkanik ini sejak zaman dahulu kala. Jauh sebelum adanya konflik yang terjadi di desa Wadas seperti saat ini. Pada zaman dahulu batu andesit digunakan untuk bahan bangunan dengan struktur besar. Hal ini bisa terlihat dari situs peninggalan bersejarah seperti candi, arca, piramida dan lain sebagainya.
Hingga kini masyarakat masih memanfaatkanya, bahkan keberadaannya mudah untuk dijumpai. Saat ini masyarakat memanfaatkan batu andesit bisa untuk menghiasi dinding rumah, untuk lantai rumah, pembuatan cobek atau lumpang, hiasan dinding, pembuatan nisan dan lain sebagainya. Tampilan batu ini terbilang cukup menarik sehingga banyak dimimati oleh orang.
Selain itu, alasan lain penggunaan batu andesit karena teksturnya yang keras, membuat bangunan tetap awet dan tidak mudah rusak. Batu andesit juga memiliki permukaan pori-pori yang kecil sehingga membuatnya tidak mudah kotor ketika terkena debu.
Tak hanya itu, ada banyak jenis batu andesit yang bisa kamu jumpai dengan motif yang unik. Sehingga menambah keindahan dan nilai seni jika digunakan untuk membangun rumah.
Itulah tadi informasi mengenai apa itu batu andesit yang saat ini tengah menjadi perbincangan akibat konflik yang terjadi di desa Wadas.