- “Demi bintang ketika terbenam.
- Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru.
- Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa keinginanya.
- Ucapannya itu tidak lain hanyalah wahyu yang diberikan (kepadanya).
- Yang diajarkan kepada-Nya oleh Jibril yang sangat kuat.
- Yang mempunyai akal yang cerdas dan Jibril menampakkan diri dengan rupanya yang asli.
- Sedang Dia berada di ufuk yang tinggi.
- Kemudian Dia mendekat, lalu bertambah semakin dekat lagi.
- Maka jadilah Dia dekat pada Muhammad berjarak dua ujung busur panah atau lebih dekat lagi.
- Lalu Dia menyampaikan kepada hambaNya (Nabi Muhammad) apa yang telah Allah wahyukan.
- Hatinya tidak mendustakan apa yang telah dilihat olehnya.
- Maka Apakah kaum musyrik Mekah hendak membantahnya tentang apa yang telah dilihatnya ini?
- Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril dalam rupanya yang asli pada waktu yang lain.
- yaitu di Sidratil Muntaha.
- Di dekatnya ada syurga tempat tinggal,
- Dan Muhammad melihat Jibril ketika di Sidratil Muntaha ditutupi oleh sesuatu yang menutupinya.
- Penglihatan-Nya (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak pula bisa melampauinya.
- Sesungguhnya Dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhan-Nya yang paling besar.
Dalam perjalanan Nabi bertemu dengan Nabi Adam, Nabi Isa, Nabi Yahya, Nabi Idris, Nabi Yusuf, Nabi Musa, dan Nabi Ibrahim. Sampai di Sidratul Muntaha Rasul menerima wahyu langsung dari Allah. Diantaranya perintah mengerjakan shalat lima waktu dalam sehari semalam. Selain itu, juga diperlihatkan kepada beliau surga dan neraka dan beberapa peristiwa penting lainnya.
Waktu terjadinya Isra Miraj menurut beberapa hadis islam, terjadi selama periode terakhir kenabian di Makkah. Tidak lama sebelum hijrahnya ke Madinah, yang diperingati pada 27 Rajab, bulan ketujuh Hijriah dan kembali pada malam itu juga.
Demikian artikel yang mengulas ayat tentang Isra Miraj peristiwa penting bagi umat islam. Semoga menambah wawasan anda!