Suara.com - MYL, terduga pembunuh bayaran yang menewas pemuda bernama Vicky Firlana alias Abun (22) di Pemakaman Chober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, diduga tidak tidak beraksi seorang diri.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan ketika MYL mengeksekusi korban dengan cara menusuknya menggunakan sebuah gunting, dia datang bersama seorang.
"Menurut informasi yang kami peroleh bahwa sesaat setelah kejadian ini, pelaku ini berboncengan dengan menggunakan motor korban, berarti ada lagi yang di TKP tersebut," kata Budhi di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (11/2/2022).
Terungkap, MYL tega membunuh Abun karena diperintah oleh seorang. Dia diiming-imingi sejumlah uang. Bahkan disebutkan sebagaian uangnya telah diterima pelaku. Terkait nominal uang yang dijanjikan kepada MYL, kata Budhi masih dalam proses penyelidikan.
"Karena harus kami kroscek dengan orang yang menyuruh. Jadi pengakuannya tidak bisa sepihak, tapi akan kami kroscek semuanya, mudah-mudahan apabila menyuruh ini bisa kami tangkap, bisa kami kroscek keterangannya," ujarnya.
Kapolres mengaku jika pihaknya juga sudah mengantongi pelaku lain sekaligus otak utama yang memerintahkan MYL untuk membunuh korban. Terkait hal ini, jajaran Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan telah bekerja sama dengan Polda Metro Jaya untuk memburu pelaku yang kini masih buron.
"Yang menyuruh sudah teridentifikasi. Mudah-mudahan, kami sudah bagi tim dengan Resmob Polda Metro Jaya untuk mempercepat mengungkap ini," kata Budhi.
Tewas Luka Tusuk di Kuburan
Diketahui, jasad Vicky ditemukan dalam keadaan terlentang di jalan setapak, Pemakaman Chober, Ulujami, Pesanggrahan, Kamis kemarin. Di tubuhnya, ditemukan luka bekas tusukan di bagian perutnya. Sebelum ditemukan tewas, Vicky disebut-sebut sempat berkunjung ke rumah teman wanitanya berinisial HD.
Kata Umi (54), ibu dari HD menceritakan, jika korban sempat datang ke rumahnya pada Rabu (9/2/2022) sekitar pukul 21.00 WIB. Umi mengaku jika korban memang sering berkunjung ke rumahnya, sepulang dari tempat kerjannya di restoran kawasan Puri Kembangan, Jakarta Barat.
Pada saat itu, korban bersama HD serta rekannya yang lain nongkrong hingga hingga Kamis (11/2) subuh dinihari di balai depan rumah Umi. Sekitar pukul 03.30 WIB, korban pamit pulang duluan.
"Dia pulang duluan. Pas dia balik, sudah pada masuk duluan (tongkrongan bubar)," kata Umi saat ditemui wartawan di lokasi, kemarin,
Hingga sekitar pukul 05.10 WIB, keponakan Umi, berisial T hendak ke pasar. Kepada HD, T mengaku kaget karena menemukan sosok mayat dalam posisi terlenteng di jalan setapak, area kuburan tersebut.
"Dia ketakutan sampai gemetar, dikuburan ada mayat," ujar Umi.
Untuk diketahui, jarak balai tempat korban nongkrong dengan penemuan jenazahnya hanya berjarak sekitar 80 meter.
T yang sebelumnya hendak ke pasar, putar balik ke rumahnya. Dia memberitahu Jenazah yang dilihatnya. Mendengar itu HD lantas bertanya pakaian yang digunakan jenazah.
"Sama anak saya ditanya, pakai bajunya apa? (Ternyata) warna hitam," ujar Umi.
Mendengar itu, HD sudah menduga jika jenazah tersebut adalah rekannya Abun. Hinggap akhirnya HD bersama Umi dan T, mendatangi lokasi penemuan jenazah korban.
"Terus saya anterin ke sana, pas dilihat, 'iya Mak, itu Abun, bajunya,' sampai anak saya pingsan, digotong da," ujar Umi.
Setelah itu, Umi dan HD langsung menghubungi RT setempat dan langsung melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian.