Demi Cari Keadilan dan Cegah Kebohongan, Harus Ada Tim Independen Pencari Fakta Usut Kasus Wadas

Jum'at, 11 Februari 2022 | 12:30 WIB
Demi Cari Keadilan dan Cegah Kebohongan, Harus Ada Tim Independen Pencari Fakta Usut Kasus Wadas
Ilustrasi Warga yang sempat ditahan polisi bertemu ibunta usai tiba di halaman masjid Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022). [ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin mengatakan perlunya dibentuk Tim Independen Pencari Fakta untuk mengusut adanya dugaan tindakan represif yang dilakukan aparat kepada warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jateng. Menurutnya, tim tersebut penting untuk mengungkap kebenaran.

"Kalau saya melihatnya, agar ada keadilan agar tidak ada kebohongan maka harus dibuat Tim Independen Pencari Fakta maka di situ akan terbuka, mana yang benar mana yang salah," ujar Ujang saat dihubungi Suara.com, Jumat (11/2/2022).

Diketahui terdapat versi yang berbeda dari aparat dan warga. Dalam video yang viral bahwa terjadi pengepungan dan penahanan warga. Adapun 60 orang warga ditangkap dengan alasan yang tak jelas.

Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) dan Lembaga Bantuan Hukum Yogyakarta merilis, ada 40 orang warga Desa yang ditangkap polisi ketika menghalangi proses pengukuran lahan. Sementara versi polisi 23 orang warga desa ditangkap karena kedapatan membawa senjata tajam.

Baca Juga: Ramai Konflik Desa Wadas, DPR: Masyarakat Bisa Menolak, Tidak Melanggar Aturan

Sedangkan, Menko Polhukam Mahfud MD mengakui terjadi gesekan antar warga yang pro dan kontra terkait lahan desa yang akan dijadikan penambangan batuan andesit material pembangunan proyek Bendungan Bener Purworejo.

Sementara, aparat Polri kata Mahfud MD hanya melakukan pengamanan sesuai prosedur terkait adanya gesekan antar warga di lokasi. 

Mahfud juga mengklaim kondisi di Desa Wadas, tidak dalam situasi yang mencekam. Bahkan pemerintah menyebut tak ada kekerasan atau penyiksaan terhadap warga.

Ujang menuturkan jika hanya saling klaim, tidak akan menyelesaikan masalah . Sehingga perlu dibuktikan dengan dibentuknya Tim Independen Pencari Fakta. 

"Kalau hanya saling klaim sepihak, nggak bisa, kalau nggak ada masalah nggak ada keributan karena itu untuk membuktikan itu yang buat independen pencari fakta mestinya seperti itu," ucap dia.

Baca Juga: Sebut Polemik Wadas Murni Urusan Ganjar, Politisi PDIP: Mosok untuk Hal Ini Ada yang Minta Presiden Tanggung Jawab

Karena itu kata Dosen Universitas Al Azhar itu menyarankan untuk dibentuk tim Pencari Fakta untuk mengungkap adanya dugaan kekerasan terhadap warga dalam konflik lahan di Desa Wadas. 

"Kalau ingin berbuat adil, ingin masyarakat memberikan solusi terhadap rakyat Wadas, membuat Tim Independen Pencari Fakta untuk mengungkap kasus itu, apakah ada kekerasan atau tidak," katanya.

Sebelumnya, Mahfud MD mengklaim bahwa kondisi di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah telah keadaan tenang dan damai. Kata dia, informasi yang ia dapatkan, tak ada situasi yang mencekam.

"Semua informasi dan pemberitaan yang menggambarkan seakan terkadi suasana mencekap di wadas itu sama sekali tidak terjadi sebagaimana digambarkan. Terutama seperti yang digambarkan di media sosial karena wadas dalam keadaan tenang dan damai, terutama sekarang ini," ujar  Mahfud dalam jumpa pers yang disiarkan dari Youtube Kemenko Polhukam,  Rabu (9/2/2022).

Mahfud juga mempersilahkan siapapun untuk mengecek lokasi tersebut jika tak memercayai pernyataannya yang ia sampaikan 

"Yang tidak percaya boleh ke sana, siapa saja terbuka tempat itu," ucap dia.

Mantan Ketua MK itu melanjutkan seluruh warga yang sempat diamankan telah dibebaskan. Bahkan kata Mahfud tak ada korban atau mengalami penyiksaan. 

"Situasi di desa wadas sekarang normal dan kondusif, seluruh warga yang sempat diamankan di Mapolres Purworejo juga sudah dilepaskan semua, sehingga semua sudah kembali ke rumah masing-masing dan tidak ada korban atau penyiksaan," ungkap Mahfud.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI