Rasio Testingnya Masih Rendah, Satgas Minta Jateng dan Jatim Memasifkan Uji Covid-19

Erick Tanjung Suara.Com
Kamis, 10 Februari 2022 | 20:03 WIB
Rasio Testingnya Masih Rendah, Satgas Minta Jateng dan Jatim Memasifkan Uji Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito (BNPB/Youtube)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk memasifkan kembali rasio pengujian atau testing Covid-19 karena masih di bawah angka nasional.

"Jawa Timur dan Jawa Tengah termasuk dalam kelompok yang rasio testingnya masih di bawah angka nasional," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara daring, Kamis (10/2/2022).

Ia mengemukakan, rasio testing di Jawa Timur adalah lima orang dari 1.000 orang di tes (5:1.000), sementara di Jawa Tengah angkanya tergolong masih sangat rendah yaitu dua dari 1.000 orang di tes.

Saat ini, Wiku mengatakan, rasio testing nasional adalah tujuh dari 1.000 orang atau sudah melebihi standar WHO, yaitu satu dari 1.000 orang.

Wiku menyampaikan, setidaknya ada 22 provinsi yang rasio testing-nya masih di bawah rasio testing nasional. Pemerintah daerah di 22 provinsi itu, terutama Jawa Timur dan Jawa Tengah diminta untuk kembali memasifkan testing.

"Jangan sampai data yang dilaporkan lebih kecil dari kondisi kasus sebenarnya dan berimbas pada penentuan kebijakan yang kurang sesuai dengan situasi riil di lapangan," ujarnya.

Dalam kondisi pandemi, Wiku mengatakan, testing menjadi tolak ukur tunggal penentuan diagnostik sebuah penyakit.

Baca Juga: Tertinggi, DKI Jakarta Sumbang 42 Persen Kasus Covid-19 Mingguan Nasional

Ia menambahkan, testing juga merupakan penentu mobilitas yang aman, karena hanya dengan testing masyarakat dapat mengenali orang yang positif.

"Pengawasan terhadap status positif pelaku perjalanan harus betul-betul dilakukan baik pada fasilitas transportasi jarak jauh, seperti pesawat, kapal, dan berbagai transportasi darat maupun penggunaan PeduliLindungi sebagai screening aktivitas dan mobilitas jarak dekat," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI