Suara.com - Bulan Rajab merupakan salah satu bulan haram yang diistimewakan oleh Allah SWT. Salah satu peristiwa besar yang terjadi di bulan Rajab adalah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Kisah Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan Isra Miraj sering kali disampaikan melalui khutbah Jumat singkat 2022 tentang Isra Miraj yang dibawakan oleh khatib pada waktu sholat Jumat.
Kali ini Suara.com akan merangkum naskah khutbah Jumat singkat tentang Isra Miraj yang dikutip dari laman NU Online yang bertajuk “Memetik Hikmah dari Peristiwa Isra’ Miraj”. Berikut ini adalah khutbah Jumat singkat 2022 tentang peristiwa Isra Miraj.
Contoh Khutbah Jumat Singkat tentang Isra Miraj
Ma’asyiral muslimin sidang Jum’at rahimani wa rahimakumullah,
Baca Juga: Perbedaan Isra dan Miraj, Peristiwa Isra Miraj yang Penting untuk Diketahui Seluruh Umat Islam!
Saya berwasiat kepada diri saya sendiri dan kepada Anda semua untuk saling meningkatkan takwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan semua perintahNya serta menjauhi larangan-larangaNnya.
Kita semua telah memasuki bulan Rajab, bulan yang mulia. Nabi Muhammad SAW dalam memperhatikan bulan Rajab sampai memanjatkan doa yang sebagaimana diriwayatkan oleh Anas Ibn Malik dalam Musnad Ahmad:
“Allahumma barik lana fi rajaba wa sya’bana wa balighna ramadhana.”
Artinya, “Ya Allah, berkahilah umur kami dibulan Rajab dan Syaban, serta sampaikanlah (umur) kami hingga bulan Ramadhan.”
Bulan Rajab merupakan bulan yang digunakan sebagai persiapan awal dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Bulan Rajab menjadi tonggak awal dari rangkaian ibadah-ibadah penting pada bulan setelahnya, yaitu bulan Sya’ban dan Ramadhan
Oleh karena itu, mari kita gunakan bulan ini dengan baik, memperbanyak amalan saleh, istighfar, sedekah, puasa dan ibadah lainnya.
Ma’asyiral muslimin sidang Jum’at rahimani wa rahimakumullah,
Peristiwa Isra Miraj menjadi peristiwa yang menakjubkan yang mana Nabi Muhammad SAW melaksanakan perjalanan dari Masjidil Haram sampai Masjidil Aqsha kemudian menuju Sidratul Muntaha atau langit ketujuh untuk menerima perintah sholat lima waktu.
“Sub-nalla asr bi'abdih lailam minal-masjidil-armi ilal-masjidil-aqalla brakn aulah linuriyah min ytin, innah huwas-sam'ul-bar.”
Artinya: Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
Isra’ dan Mi’raj adalah perkara yang haq karena sharih yang telah disebutkan dalam Al-Qur’an, sebuah kejadian yang pasti terjadi, benar, tak ada keraguan sama sekali meskipun akal manusia tidak dapat menjangkaunya.
Semua peristiwa ini terjadi dalam rangka menguji dan mengukur iman seseorang, sebab manusia tersesat adalah yang hanya mengukur sebuah kebenaran hanya bersandar pada akal semata.
Kita harus menghindari pemikiran yang hanya membanggakan akal dan mengesampingkan kekuatan Allah SWT. Karena tidak mustahil jika pola pikir demikian dilestarikan akan menjadikan ajaran agama yang tidak cocok dengan akal akan ditolak dan diingkari, nauzubillah min zalik.
Sebelum Nabi Muhammad SAW menghadap Allah SWT, beliau dibedah dadanya, dibersihkan hatinya meskipun hati Nabi sebenarnya sudah pasti bersih karena beliau ma’shum atau suci dari dosa.
Pembersihan hati ini dilakukan sebelum Nabi Muhammad SAW menerima tugas shalat lima waktu. Hal ini juga dapat menjadi pelajaran bagi kita sebagai umatnya yang banyak dosa yang mana pada saat akan menghadap Allah SWT, hendaknya kita terlebih dahulu untuk membersihkan hati masing-masing.
Maksudnya, saat kita shalat tentu harus dimulai dengan hati yang suci, khusyu’ tidak memikirkan hal-hal duniawi. Melaksanakan shalat dengan menjalankan syarat-rukun shalat yang dhahir dan yang bathin, yaitu khusyu’.
Demikian khutbah Jumat singkat 2022 tentang Isra Miraj yang bisa menjadi pedoman saat melaksanakan khutbah Jumat.
Kontributor : Muhammad Zuhdi Hidayat